E.N.A.M!

11 2 0
                                    

Selesai nya makan, Ragra dan Gio memilih untuk balik ke apart.

"Gio seneng banget akhirnya bisa main malam" ujar Gio Tiba-tiba.

"Emang Lo gapernah main malem? Cupu amat" ucap Ragra yang menyinggung Gio.

Ragra tak sadar dengan ucapan nya itu yang membuat Gio tersinggung. Ragra melirik Gio yang tidak membalas ucapannya.

Sontak ia terkejut melihat mata Gio yang berkaca dengan menekuk wajah.

"Eh kenapa Lo?" Tanya Ragra terkejut.

"Gio secupu itu kah?" Tanya Gio dengan air mata yang sudah mengalir setetes demi setetes.

"Ehhh.. engga ko becanda Gio, tadi gue cuma bercanda ko ehe" Ragra bingung sendiri jadinya, bagaimana cara mendiamkan Gio menangis? Membelikan ice-cream? Balon? Atau gulali warna warni?.

'otak sedeng' gerutunya dalam hati.

Ragra menarik badan Gio agar lebih dekat dengannya, ia memeluk tubuh kecil Gio sembari mengusap-usap pucuk kepala Gio, berharap Gio tenang dengan cara itu.

"Udah ya, cuma bercanda ko gausah nangis." Ragra menarik tangan Gio untuk mendekati motornya.

                                             °°°°°
Selama perjalanan tadi dan sampainya diapart Gio tidak ada bicara sama sekali.

"Gio, sorry kalau kata-kata gue menyinggung Lo tapi beneran deh gue cuma bercanda" ucap Ragra mencoba menjelaskan.

"Sorry juga kalau becandaan gue nyinggung Lo" Gio mendongak menatap Ragra.

"Gio maafin Ragra,maaf juga" ucapnya meminta maaf juga.

"Minta maap buat paan?" Tanya Ragra Bingung.

"Gio cengeng" jawab Gio kelewat jujur.

Ragra tertawa geli mendengar ucapan jujur Gio, "Ga ngapa kali"balasnya.

"Udah ngantuk belom?" Tanya Ragra.

"Belum"

"Mao nonton ga? Ada film baru nih gue" tanya Ragra.

"Mauuu" jawab Gio dengan senangnya.

"Yaodah ayo kekamar gue" lanjutnya, lalu mereka berdua bangkit dan berjalan menuju kamar Ragra.

Gio berhenti didepan pintu kamar Ragra dan menatap sekeliling, kamar Ragra sangat berantakan banyak pakaian-pakaian kotor, kardus bekas roko, dan botol-botol minuman beralkohol.

Ragra yang melihat Gio menatap-natap kamarnya pun berujar "Kamar gue emang berantakan, gue males ngeberesin kamar" ujar Ragra yang mengagetkan gio.

"Eh" Gio terlonjak kaget dengan ucapan Ragra yang tepat disampingnya.

"Ayo" ucap Ragra lalu naik keatas ranjang yang berukuran sedang itu.

"Ngga diberesin dulu? Nanti kalo ada tikuyatau kecoa gimana? Bisa-bisa ada ular" ucap Gio menatap sekitar dengan wajah takut.

"Yaelah gabakal ada kali" jawabnya dengan enteng.

"Gio rapihin dulu aja ya? Gio gabetah soalnya ngeliat berantakan" ujar gio.

"Serah lu dah" pasrah Ragra  'tapi gapapa si mayan juga ada yang beberes kamar gue' batinnya licik (gaada ahlak emang Siragra)

Gio mulai membereskan kamar Ragra, mulai dari mengambil pakaian yang berserakan dan ia menaruhnya di keranjang pakaian kotor, botol-botol minuman yang ada dan kardus roko.

Tiga puluh menit sudah Gio membereskan semuanya kecuali mengepel, ia sudah membereskan meja buku Ragra, pakaiannya tapi tidak dicuci, sampah-sampah yang ada.

"Ragra ada pelan ga?" Tanya Gio tanpa melihat kearah Ragra, karena tak ada sahutan dari orang yang punya kamar ini Gio pun menoleh kearah Ragra dan mendapati Ragra yang sedang masuk kealam sadar bawahnya. (Yaelah Ragra biasanya ge tidur larut, ini belom jam 12 MLM aja udh tidur bar lu-_-)

Gio menatap fokus wajah damai Ragra yang sedang pulasnya tidur.

"Ragra tampan" tanpa disuruh kata itu keluar sendiri dari mulut mungil Gio. "Eh" mulut mungil itu di pukul dengan tangannya sendiri saat ia sadar apa yang ia katakan barusan.

Gio pun meninggalkan Ragra, dan memilih untuk mencari pelan sendiri.

Saat menemukan pelan, Gio mencucinya terlebih dahulu lalu menuangkan pewangi Lantau kedalam ember kecil, dan mencelupkan pelan nya lagi.

Gio masuk lagi kedalam kamar Ragra, tetapi pas Gio masuk ia tidak menemukan Ragra di atas ranjang.

Cklek.

Bunyi pintu terbuka mengalihkan tatapan Gio dari kegiatan mengepelnya.

"Eh Ragra kirain Gio Ragra kemana" ucapnya sambil terus mengepel kaar Ragra.

"Rajin amat silu Aci gala ngepel" Ragra mendaratkan bokongnya dipinggir ranjangnya.

"Tanggung kalau ga dipel"

"Sorry gue malah tidur, sedangkan Lo bersih-bersih kamar gue" ucap Ragra merasa bersalah.

"Gapapa, hitung-hitung ucapan terimakasih Gio karena Ragra tadi traktir Gio makan, sama ngizinin Gio nginep disini" jawab Gio dengan senyum yang mengembang sempurna di muka imutnya.

Ragra tak menyahut lagi, ia hanya memandang Gio yang sedang mengepel kamarnya. Kamarnya jadi sangat rapih laci-laci dan meja belajar nya pun yang tadinya sangat berantakan kini menjadi rapih serapih rapihnya.

"Udah selesai?" Tanya Ragra saat melihat Gio mendorong ember kecil kearah luar.

Gio menghentikan langkahnya lalu menoleh kearah Ragra "udah, ini Gio mau taruh lagi embernya" jawabnya lalu pergi lagi.

Ragra yang menunggu Gio pun bingung, kenapa Gio tidak masuk-masuk kekamar? Tapi Ragra tak ambil pusing ia memilih memainkan ponselnya sambil bersender di kepala ranjang.

Sekitaran sepuluh menit, Gio baru masuk kedalam kamar, "Ko Lo lama masuknya? Kemana?" Tanya Ragra.

"Ntar kalau Gio langsung masuk percuma dong lantai nya nanti kotor lagi" jawab Ragra jujur. Ya memang Gio tak masuk karena menunggu lantainya kering dahulu baru ia masuk.

Ragra hanya membulatkan mulutnya sambil mengangguk kepala paham.

"Jadi nonton ga?" Tanya Gio yang sudah berada disamping Ragra.

"Bentar gue nyalain tv dulu" jawabnya, lalu Ragra menyalakan tv  dan menyambungkannya dengan DVD miliknya.

"Film apa?" Tanya Gio kepo.

"Horor" jawab Ragra sambil mendudukan bokongnya tepat disamping Gio.

Belum sampai ending Gio sudah terlelap dahulu, Ragra hanya menatap wajah imut Gio.

Cup.

Kecupan hangat Ragra berikan tepat dikening Gio.

"Sorry selama ini gue selalu nyakitin Lo, gue benar-benar nyesel dan mulai sekarang gue akan ngejaga Lo" ucap tulus Ragra, lalu melingkar kan tangannya dibadan mungil Gio. Ragra pun ikut terlelap.

Jadinya tv nonton orang dong:v

Komen,vote, en polow:)

Ig: xxidjessya
Tiktok: it's.me (peti_gledek)
Follow gaes;)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAGI!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang