Tidak ada percakapan dari mereka berdua, akhirnya Ragra memilih untuk memulai percakapan dengan Gio.
"Laper ga Lo?" Tanya Ragra memecah keheningan yang melanda didalam apartnya.
Gio melirik Ragra, dan mengangguk-anggukan kepala lucu.
Ragra yang melihat itu sangat gemas sendiri. "Mau makan apa?" Tanya Ragra lagi.
"Nasi goreng" jawab Gio.
"Pesan aja ya?"
Gio melirik Ragra lagi "kenapa harus mesan? Gio bisa masak ko" ujar Gio.
"Beneran mao masak?" Tanya Ragra meyakini.
Gio hanya menjaidengan anggukan.
Tanpa sepatah kata lagi Gio pun beranjak pergi ke dapur, ia melihat bahan-bahan yang ada.
Ia melihat ada udah berukuran sedang didalam kulkas Ragra, ia melirik Ragra yang sedang bermain hanphone nya di meja makan dekat dapur.
"Ragra" panggil gio pelan.
"RAGRAAA" panggil Gio sekali lagi dengan suara yang sangat amat kencang.
Ragra terkejut, lantas ia menoleh kearah Gio yang sedang menundukkan kepalanya.
Ragra gemas sendiri jadinya. "Kenapa?" Tanya Ragra menghampiri gio.
"Mm-maaaf" ujar gio takut.
Ragra tersenyum lembut sambil mengusap pucuk kepala gio, "kenapa minta maaf hmm?" Tanya Ragra gemas.
"Uudah neriakin Ragra?" Ujar gio.
"Gapapa, gausah minta maaf hey" ucap Ragra lembut. Ahoyy bang Ragra udh jatoh hati nih kayanya uhuyyyy🤣
"Kenapa manggil gue?" Tanyanya lagi.
"Gio itu emm.. boleh minta udangnya?" Tanya gio ragu.
Ragra terkikik geli, "pake aja gapapa" jawabnya.
"Makasii" ucapnya senang.
"Iya, yaudah Sono masak lagi" suruhnya, Gio hanya mengangguk senang seperti anak kecil yang abis di beliin ice cream segudang. Canda sayang.
Gio pun melanjutkan memasaknya, pertama ia memasak nasi goreng terlebih dahulu.
Mengambil nasi dari rice cooker, satu piring setengah, bawang merah, bawang putih, cabai, bawang bombai, dan bumbu² lainnya.
Ia memeriksa kulkas Ragra lagi, untuk mencari toping² nasi gorengnya. Ia hanya menemukan sosis dan telur saja.
Memulai dengan menghaluskan bumbu nya terlebih dahulu, dan semuanya.
Matangnya nasi goreng, ia langsung memasak udah Krispy.
Selesai nya memasak ia hendak memanggil Ragra yang ada dimeja makan, tetapi saat ia tengok Ragra sudah tak ada disana.
Gio mencari Ragra ke ruang tengah, namun nihil Ragra tetap tidak ada, ia menemukan dua pintu dan ia mengetuk pintu pertama tetapi tak ada yang nyaut, ia ketuk pintu yang kedua, sama saja tidak ada yang menyahut.
Ia bingung kemana perginya Ragra? Kenapa Gio ditinggalkan sendirian disini? Apa Ragra sedang merencanakan sesuatu lagi?. Pikiran-pikiran itu muncul di otak Ragra.
Ia memilih mendudukkan bokongnya di salah satu sofa ruang tengah milik Ragra.
Clek.
Bunyi pintu terbuka menyadarkan Gio dari lamunannya, ia melihat Ragra disana.
"Udah matang?" Tanya Ragra.
"Ragra darimana? Kenapa Ragra ketuk pintunya ga ada yang nyaut?" Tanya gio.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAGI!
Random"Buka mulut lo" suruhnya, tetapi Gio tidak melakukannya. "Gua bilang buka mulut lo!" Ujarnya sekali lagi dengan menatap gio tajam. Dan mau tak mau gio membuka sedikit bibir mungilnya. Cerita bl! Harap bijak dalam membaca. JANGAN SAMPE SALAH LAPAK:)