Hai guys aku balik lagi, jangan jadi sidders yaa...
Happy Reading!!!
***
Una berjalan memasuki komplek rumahnya, memang pria tadi hanya mengantarkannya di depan gerbang komplek karena Una tak ingin Mamanya bertanya soal cowok yang nganterin Una tadi.
Pasalnya, cowok tadi adalah cowok pertama yang mengantarkan Una pulang ke rumah selain Ase dan papanya.
Una melintasi rumah Clara, memang deretan pertama adalah rumah Clara setelah itu baru rumahnya dan di samping rumah Una rumah Ase.
Una melototkan matanya melihat Ase yang sedang duduk berdua dengan Clara di balkon kamar Clara.
"WOY! ASEE!" teriak Una agar si empu mendengarnya.
Tak payah bagi Una memanggil Ase karena suaranya sangat nyaring, buktinya Ase segera menoleh ke arahnya.
"Eh lo Na? Gue pikir apaan kecil-kecil gitu di bawah,"ucap Ase santai, Clara tersenyum singkat.
"TURUN LO! TURUN!" teriak Una lagi berkacak pinggang.
"Ah elah tuh emak lampir udah ngamuk, gue pulang dulu ya Clar," pamit Ase.
Clara mengusap tangan Ase, lalu mengangguk sambil tersenyum.
"Daah!"
Ase segera turun dan menghampiri Una di bawah, gadis itu sudah berkacak pinggang dan melotot marah ke arahnya.
Tanpa segan Una menarik telinga Ase lalu memutarnya.
"Awh, aw sakit, Na!"
"Ini buat lo yang ninggalin gue di sekolah malah pacaran sama orang lain!"
"Yaelah Na, gue kan sengaja ninggalin lo supaya lo bisa pulang bareng Raka." ujar Ase setelah Una melepaskan jewerannya.
Keduanya berjalan menuju rumah Una.
"Gue gak pulang bareng Raka."
Mata Ase melotot tak percaya, lalu siapa yang mengantarkan Una pulang? Jangan bilang dia pulang jalan kaki? Jika ia Ase sangat merasa bersalah dan siap akan dihukum Momnya.
"Gue pulang sama Riko."
"Riko? Riko siapa? Riko yang jual celana dalam di pasaran? Yang punya tompel besar di pipi warna hitam dan ada bulunya itu?" cerocoss Ase panjang kali lebar kali tinggi.
"Ish, itu mah Mas Kiko." Una mendorong kepala Ase.
"Kayak nama es aja."
"Tuh tau."
Lalu Una masuk ke dalam rumahnya, Ase melanjutkan jalannya sedikit lagi karena rumahnya ada di samping rumah Una.
"ASEE!" teriak Ayla melihat anak sulungnya yang baru pulang.
"Kenapa Mom?" tanya Ase tak tahu kesalahannya apa.
"Kamu gak sadar? Tadi pagi kamu salah ambil kolor? Yang kamu pakai sekarang kolor kembaran kamu!" amuk Ayla berteriak-teriak tak peduli Ase yang akan malu jika kedengaran oleh tetangga.
Dimana diletakkan muka ganteng Ase jika terdengar oleh Una, apalagi sampai kedengaran oleh Clara? Lebih baik Ase terjun payung saja dari batang kelapa.
Ase memukul dahinya pelan, memang tadi pagi Ase buru-buru dan mengambil sembarang kolor di keranjang kain yang sudah kering dijemur tapi belum diletakkan ke kamar anak-anaknya oleh Ayla.
Intinya, Ase salah ngambil di keranjang, mungkin kolor tadi berada di keranjang milik pakaian Sea.
Pantessan rasanya agak lain, kayak ada renda-rendanya gitu! Batin Ase.
"Lagian Mom sih gak letakkin langsung ke kamar Ase."
"Kamu ya, sudah Mom cuciin sekarang nyuruh Mom letakkin pula ke kamar kamu? Yang lain juga ambil sendiri pakaiannya kalau sudah kering." omel Ayla.
"Emang kamu pikir pekerjaan Mom cuma ngurusin kamu doang?" omel Ayla lagi semakin cerewet.
"Iya-iya Maap Mom, ntar kolor si Sea, Ase balikin lagi." pasrah Ase karena berdebat dengan Ayla tak akan ada ujungnya.
"Hahaha Kak Ase pake kolor perempuan," tuhkan apa Ase bilang? Pasti ia akan ditertawakan, lagian Mom kenapa sih harus teriak-teriak di depan rumah lagi! Gak bisa gitu nanti aja di kamar. Rutuk Ase.
Ase melototkan matanya ke arah Aliya, gadis kecil itu segera mengadu kepada Ayla.
"Ase ngapain kamu pelototin Aliya kayak gitu? Mau Mom hukum beli rendang langsung ke Padang?"
Ase meneguk ludahnya susah payah, hukuman macam apa itu?
"Nggak Mom."
"Yaudah langsung masuk kamar ganti baju, ingat jangan salah ambil baju saudara kamu lagi!"
"Iya Mom."
Ase menghela nafas dalam lalu menghembuskannya dan masuk ke kamarnya.
***
Dentingan sendok beradu dengan piring terdengar di meja makan keluarga Ase, sekarang keluarganya sedang menikmati makan malam di ruang makan.
Ase makan sambil terus memainkan hpnya dan tersenyum senyum sendiri membuat semua saudaranya menatap ke arahnya.
"ASE! Kalau lagi makan itu fokus sama makanan saja dulu, jangan mainin Hp, kamu pikir enak diduain kayak gitu?" omel Ayla lagi dan lagi.
"Mom, Ase lagi chattingan sama pacar baru Ase."
"Hah, pacar baru? Siapa?" tanya Sea penasaran.
"Clara."
"Hukk... hukk." Sea tersedak, Fatan segera menyodorkan air kepada Sea.
"Sea kamu gapapa sayang?" tanya Ayla khawatir.
"Hekhem, gapapa Mom! Eh lo beneran jadian sama si Clara?" tanya Sea lagi.
"Iya, emang kenapa sih?"
"Kalau gitu kenalin ke gue besok." suruh Sea, Ase menatap kembarannya heran, "kenapa lo minta dikenalin segala?"
"Kan gue belum pernah kenalan, pernah ketemu doang dan dia sombong banget, makanya gue pengen dikenalin secara langsung, dia baik atau emang sombong anaknya," jelas Sea panjang lebar.
"Hekhem, siapa Clara? Cantik gak?" tanya Alyo yang langsung dapat pukulan maut dari Ayla.
Plakk
"Ish Kak Alyo gatel ya? Pake nanya-nanya pacar si Ase segala, emang Ayla gak bisa buat Kak Alyo puas apa? Ingat umur Kak Alyo udah keriput gitu." berang Ayla menatap tajam.
Alyo menggaruk tengkuhnya tak gatal, ia tak ada niatan seperti itu, Alyo hanya menyelidiki pacar anaknya, pandai gak Ase memilih pacar?
Alyo menatap tangannya, belum keriput kok, pikir Alyo.
"Wah cantik banget banget Dad, Ase baru pertama kali liat cewek secantik dan semanis dia, body nya tuh beuh kayak gitar, Dad." Ase malah semakin memanas-manasi keadaaan.
Fatan mengipas-ngipaskan Ayla dengan tangannya agar wanita itu tak mengamuk, memang sekarang posisinya pria dingin itu sedang duduk di tengah antara Aya dan Sea, dan di depannya berhadapan dengan Ase.
"ASEE dan KAK ALYO AKU HUKUM AMBIL KELAPA PANJAT LANGSUNG DARI POHONNYA, S.E.K.A.R.A.N.G!"
Malam itu juga nasib buruk menimpa Alyo dan Ase.
***
Hai guys, maaf singkat yaaa hehe.
Jangan lupa vote and comment ya🥳
Thanks
~Amalia Ulan
KAMU SEDANG MEMBACA
Anak Tetangga (Sequel LYB1)
Novela JuvenilPersahabatan antara cowok somplak dengan cewek seram, walaupun keduanya berbeda namun perbedaan membuat mereka nyaman bersahabat dari kecil. Mempunyai teman dekat rumah pastinya menyenangkan,apalagi kenal sudah dari bayi tentunya kedua sejoli ini ma...