Kring....Kring....Kring.....
Bunyi alarm disebuah kamar yang cukup besar. Cantik dengan warna biru muda disetiap sudutnya, hiasan lampu tumbler, sebuah tv layar datar yang ukurannya cukup besar, gorden emas yang masih tertutup, menambah kesan manis dalam kamar tersebut.
Ya, gorden masih belum terbuka. Tapi, lihatlah...
"Non.......!!!!!!!" Teriak seseorang dari balik pintu kayu yang terlapis cat putih.
Tak selang beberapa lama, sebuah tangan ingin meraih alarm, tapi,
Brukk....
"Aduh...."kata orang yang sedang berbaring dilantai, lebih tepatnya jatuh ke lantai.
"Non.....cepet bangun. Nanti telat kesekolah....."Teriak orang dari balik pintu itu, lagi.
"Hem...." jawaban singkat padat dan jelas.
Karena merasa telah mendapat jawaban, sesorang dari balik pintu itu, orang tadi lantas enyah dari tempat tersebut.
"Aduh...nih otak lama lama geser beneran." Gerutu gadis yang setengah sadar, yang acak acakan dan yang paling sering bagun siang.
Gadis itu lalu bangun, dan bersiap untuk menjalani aktivitasnya hari ini.
--------------------
Dimeja makan....
Gadis yang telah selesai dengan ritual mandi nya tadi, lantas menyantap sarapannya. Tiba tiba ada suara yang entah datang darimana.
"Pa, aku nanti pulang agak telat." Seorang pria datang ke meja makan.
"Ya,"jawab singkat orang yang merasa disebut papa."oh iya, papa kemarin udah transfer uang bulanan buat kamu, kamu bilang minta ditambahin kan, papa udah tambahin kemarin, kamu bisa gunain sesukamu."lanjut lelaki paruh baya, ups lelaki dengan jas hitam dan kemeja putih yang tengah menyantap hidangan sarapan.
Tiba tiba seseorang mendorong kursi kebelakang, dan melangkah keluar kursi, niatnya untuk pergi, karna kuping nya telah panas mendengar semua perkataan manis orang yang berada didepannya.
Kedua laki-laki yang berada ditempat itu hanya menatap kepergian gadis itu.
Tak lama, gadis itu membalikkan badannya ke belakang. Dan meninggalkan pesan yang cukup...em...kita lihat saja lah ya.
"Baik, semoga hari kalian. Ups" gadis itu memutar bola matanya, lalu melanjutkan kata katanya.
"Hhh...Hari ayah tercintaku dan kakak laki laki yang paling akuuuuu sayangi, menyenangkan. Terima kasih"gadis itu berkata dengan lagak bak seorang penyair. Tak selang beberapa detik, ada suara menyambar..."Agatha, jaga ucapan kamu. Kamu tau, kamu lagi ngomong sama siapa?" Suara pria yang berdiri disamping meja.
Ya, gadis itu bernama Agatha Kinaya Prahadi, putri dari pengusaha ternama Aryo Prahadi. Dan orang yang berdiri disamping meja itu, Andrea Dharma Prahadi, kakak dari Agatha dan otomatis adalah putra pertama dari Aryo Prahadi.
Agatha merasa dirinya tak salah, dan apa salahnya jika ia mengucapkan kata kata itu.
"Baik, tuan Andrea Dharma Prahadi, pria paling pinter, paling ganteng dan paling bener, yang sayangnya adalah kakak dari Agatha Kinaya. Puas" ucapan Agatha semakin tak terkendali.
"AGATHA!!" Nadanya berat dan lantang, hingga membuat semua orang disitu tersentak kaget. Bahkan pembantu yang hendak menaruh makanan dimeja, mulai megurungkan niatnya.
Agatha hanya tersenyum sinis. Namun, senyuman itu justru menambah amarah laki laki yang duduk di bangku meja makan, itu adalah ayah dari gadis tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
No! I Don't Care (REVISI)
Teen Fiction♡♡♡♡♡♡♡♡♡ My Dady is My Hero... Ucapan yang telah lama basi bagi gadis berperawakan tinggi, dengan kulit sawo matang, namun manis itu. Yap, ucapan itu tak berlaku lagi baginya. Persaudaraan dan rasa saling menyayangi satu sama lain, seharusnya lebi...