"Kalian tau gk, kalian itu tamu istimewa di pesta ini, Revan gak bisa ngomong langsung, maka dari itu, dia nyuruh gue untuk ngomongin ini." Lanjut Agatha.Karena merasa ucapan Agatha benar, akhirnya mereka memutuskan untuk masuk ke pesta itu.
Agatha bersorak gembira. Dalam hatinya sangat puas, ia pasti tau apa yang orang orang bodoh itu akan lakukan di dalam sana, yap, mengacau.
Agatha juga ikut masuk, ia ingin menyaksikan kekacauan dalam pesta kakaknya sendiri, yah....tak apa lah mengacaukan pesta kakaknya.
Didalam pesta itu, Revan kini sendiri, karna ada teman teman Zea yang tiba tiba menarik Zea ke tengah acara.
Dan soal temannya, kalian tau sendiri kan, saat sekumpulan harimau tak dapat jatah makan selama sebulan. Woah.....ngamuk abis, hehe.
Teman teman Revan memakan semua yang disajikan di pesta itu. Revan tak mengetahui keberadaan teman temannya di acara itu.
Salah satu teman Revan menyenggol teman Andre saat sedang asik berjoget . Alhasil, teman Andre itu merasa teganggu.
"Hei....ati ati dong"Tegas Teman Andre itu.
"Hei...lo yang harusnya ati ati. Ni acara punya temen gue." Sahut Dodo.
Mendengar perkataan Dodo itu, lelaki bertubuh tinggi kekar itu langsung tak tinggal diam.
"Punya mata gak? dasar, anak pinggiran" Teman Andre itu mengumpat, membuat Dodo tak tinggal diam. Ia mendorong teman Andre itu, membuat terjadi perkelahian disana.
Johan yang juga melihat temannya, Dodo, sedang dipukuli, ia juga tak mau tinggal diam. Alhasil pesta itu justru penuh dengan perkelahian antara teman teman Revan dan Andre.
Semua teman teman Andre yang melihat ulah Dodo dan kawan kawannya menjadi kesal, karena Dodo dan kawan kawannya tak pandai dalam hal berkelahi, membuat Dodo dan kawan kawannya habis dipukuli.
Revan yang mendengar suara gaduh, kemudian menghampiri kerumunan itu.
Saat sampai, ia sudah melihat teman temannya penuh dengan luka lebam. Dan si Dodo malah yang paling parah, tubuhnya yang pendek dan kecil, membuat ia kualahan menghadapi teman-teman Andre yang tinggi dan kekar.
Ia tak bisa berdiri, bahkan ada bercak darah di sudut bibirnya. Hal ini membuat Revan kaget, dan langsung menghentikan semua itu.
"Cukup.....cukup...." Revan melerai perkelahian itu, lalu menghampiri salah satu teman Andre yang mengepalkan tangan.
"Apa apaan semua ini, kenapa kalian pukuli temen-temen gue, hah?" Revan berbicara dengan nada tinggi.
Semuanya tak bersuara, teman teman Revan akhirnya pergi dari tempat itu, sementara Johan dan satu temannya lagi mengangkat Dodo yang tak bisa berdiri lagi.
Revan berlari keluar gedung.
Agatha melihat hal itu, dalam hatinya dia puas, tapi, bukankah ini keterlaluan.
Revan yang berniat mengantarkan Dodo ke rumah sakit, dicegah oleh salah satu temannya.
Tangan temannya itu menghentikan langkah Revan.
"Eh, Jo, kita harus cepet bawa Dodo ke rumah sakit." Ucap panik Revan.
"Kita?" Johan menaikkan sebelah alisnya. "Bukan kita, tapi kami. Dan mulai sekarang, Lo, bukan temen kami lagi." Tegas Johan yang kemudian berlari untuk cepat cepat membawa Dodo ke RS.
"Jo, Tapi kenapa, Jo." Teriakan Revan menghentikan langkah Johan.
"Lo, PENGECUT!!! Yang cuma bisa, manfaatin temen baik lo sendiri" tegas Johan saat berlari kearah Dodo, dengan menambahkan penekanan pada kata kata pengecut.
KAMU SEDANG MEMBACA
No! I Don't Care (REVISI)
Teen Fiction♡♡♡♡♡♡♡♡♡ My Dady is My Hero... Ucapan yang telah lama basi bagi gadis berperawakan tinggi, dengan kulit sawo matang, namun manis itu. Yap, ucapan itu tak berlaku lagi baginya. Persaudaraan dan rasa saling menyayangi satu sama lain, seharusnya lebi...