Brughh
Alana mengaduh kesakitan saat tubuh mungilnya di dorong sedikit keras hingga tubuhnya tersungkur ke lantai. Dengan perlahan, Alana mencoba bangun dengan kesakitan hingga dia duduk di atas lantai,membersihkan seragamnya yang kotor oleh debu bercampur pasir.Perlahan tapi pasti, Alana mengangkat kepalanya. Mencoba melihat kemana dia di bawa.
Ini ruangan yang besar, penuh dengan para siswa yang dicap pembuat onar. Ahhh..tanpa di sadari jari jemari Alana meremas sisi rok seragamnya. Sepasang mata sayunya terus menoleh ke sekelilingnya dan pandangannya jatuh tepat kedepan. Dimana Alana melihat seorang pria bertubuh tinggi dan besar sedang menatapnya tajam dengan sebatang rokok yang disulutnya.
Hei ini masih kawasan sekolah dan tidak boleh merokok disini.Ah...tetapi Rea tidak punya kuasa untuk berkata apapun. Alana sedikit merinding melihat tatapan itu yang menatapnya seolah, Alana adalah benda yang harus disingkirkan. Tatapan yang tajam dan juga penuh meremehkan.
Gadis yang masih dilanda ketakutan itu jadi teringat bagaimana dia bisa berakhir disini. Seingatnya dia sedang bercanda dengan kedua temannya, Elisa dan Roni saat mereka akan keluar dari gerbang sekolah karena sudah waktunya pulang. Dan saat itulah tiba tiba dua siswa yang terkenal disekolah dengan reputasi yang sangat nakal memegang kedua lengannya dan menyeretnya kesini tanpa sempat bertanya apapun. Bahkan jeritan kedua temannya masih terngiang dikepalanya. Kedua temannya bahkan di tahan oleh siswa lainnya yang tergabung dalam kelompok siswa tersebut agar tidak bisa mengejar ataupun menolongnya yang tak berani untuk memberontak.
Maka disinilah dia sekarang, didalam gudang lama yang terletak di belakang sekolah, dimana tidak ada seorang pun siswa ataupun siswi yang berani datang kemari. Siapa yang berani bahkan melewati halamannya kalau gudang ini disulap menjadi markas para siswa yang terkenal dengan julukan berandal disekolah.
Alana semakin takut dengan semua siswa disini. Semuanya nampak mengerikan dan menatapnya tajam. Dengan gaya seperti itu, rokok, pearcing. Terlebih lagi siswa yang duduk di depannya. Alana sangat mengenal siswa itu. Siswa itu adalah salah satu dari daftar hitam terakhir dimana seorangpun tidak mau berurusan dengannya. Seseorang yang harus dijauhi demi keselamatan nyawa. Alister Ardonio, ketua dari berandal sekolah ini.
Alister Ardonio... Seseorang yang tak pernah berinteraksi dengan siapapun, selain anggotanya. Seseorang yang tak pernah membuat siswa ataupun siswi lainnya melakukan kontak mata dengannya. Bahkan para guru pun dibuat takut olehnya.
Pernah ada seorang guru yang mencoba memberikan teguran, lalu keesokan harinya guru tersebut mengalami kecelakaan dengan luka yang cukup serius. Dugaan tersebut mengarah kepada Alister Ardonio. Dan pertanyaan bagaimana bisa Alana berakhir duduk di hadapan Alister sekarang ini?
Tubuh kecilnya sedikit bergetar. Dia sedang terkena sial atau bagai mana. Sungguh rasanya Alana ingin menangis. Seingatnya dia tidak pernah mencari masalah dengan Alister atau teman temannya. Bahkan tidak pernah sekedar melewatu gedung lama sekolah.Bagaimana ini...
"Alana Anderson, dari kelas XI IPA 2. Dia orangnya." Ujar seseorang yang berdiri di belakang Alana dan itu membuat sang gadis terkejut. Dia menatap ragu kearah siswa berandalan yang menyebut namanya dengan nada seolah olah dia sedang disidang untuk suatu masalah.
Mengapa tiba tiba menyebut namanya dan kelasnya?
"Se-sebenarnya...mengapa a-aku dibawa kemari?." Tanya Alana yang memberanikan untuk buka suara. Tak bisa disangkal bahwa dia sangat takut sekarang ini. Alana kembali mencoba melihat sekitar tapi tak ada yang menjawab pertanyaannya.
Hingga...
"Kau mempunyai kakak bernama Liam, apa aku benar?" Tiba tiba pria didepannya bersuara. Suara yang sangat dingin dan sarat akan ancaman hingga tidak sadar membuat Alana menelan ludah gugup dan mengangguk dengan perlahan. Suara itu...benar benar membuat tubuhnya membeku tanpa rasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
HURTFUL
Romance[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] warning: -DON'T READ IF YOU ARE NOT STRONG ENOUGH! -Violence -Strong Words -Fullofsin Follow Instagram : @caacihh Wattpad : @caacihh Budayakan Follow Sebelum Membaca!