DAVIAN

Davian POV

Davian POV (Rahasia Davian)

***

Aku selalu mengaguminya.

Kecantikan.

Kepintaran.

Keramahan.

Dan segala sesuatu tentangnya.

Aira.

Gadis lugu yang punya sejuta pesona. 
Aku mengaguminya begitupun lelaki lain.

Setiap saat aku harus menyimpan kecemburuan di saat banyak lelaki yang mendekati gadis itu.

Sekadar bertanya sampai ada yang mengajak kencan.

Sial!

Andai tidak terhalang status sahabat, mungkin aku sudah mengungkapkan perasaanku.

Apakah dia juga menyukaiku?

Sikapnya kadang membuatku bimbang. 
Entah seperti apa perasaannya untukku.

Kadang aku merasa minder di dekatnya. 
Aira yang cantik dan menawan, sedangkan aku si kutu buku.

Kalian jangan berpikir aku si kutu buku yang kaku dan kuno. 
Aku memang suka membaca, suka belajar tapi akupun lumayan aktif.

Temanku banyak dan aku memang suka berbagi ilmu dan pengalaman. Itu menyenangkan.

"Davian, "

Aku menoleh, menatap senyuman manis Aira.

Mata cantik itu berbinar, dan bibirnya yang merekah indah menambah kecantikan gadis itu.

"Aku mau curhat. Tapi jangan bilang-bilang ya, " bisiknya pelan.

Dia memperhatikan sekitar, suasana kelas memang lumayan sepi, tapi masih ada beberapa yang tinggal. Kebetulan Pak Rahmat - guru fisika- berhalangan hadir jadi waktunya jam bebas.

"Sebenarnya... aku.. aku suka sama-"

"Kuy! "

Aku merasakan sesuatu menimpa kepalaku cukup keras.

Damian muncul dengan wajah acuh saat tahu botol akua yang di lemparkannya mengenai kepalaku.

Sialan!

Aku menggeram tidak suka.

"Mau ikut main PS tidak? "

"Malas. " jawabku singkat.

Sejujurnya perkataan Aira yang terpenggal lebih membuatku tertarik.

Damian melirik Aira sekilas.

Tapi tingkah Aira yang mendadak tersipu sedikit membuatku kesal.

Saat Damian sudah pergi, perhatianku kembali pada Aira.

"tadi mau bilang apa? "

"Eh, " Aira tampak terkejut, tingkahnya mendadak aneh.

"Nanti saja. Em.. Nanti malam mau nonton? Sekalian jalan jalan, mau ya? "

Tentu saja.

Apapun itu untuk Aira, pasti akan aku lakukan.

Tapi...

Perlahan semuanya mulai berbeda. Entah apa.

Aira mulai menjauh, dan Damian mulai mendekatinya.

Aku harus menahan kesal dan cemburu. Kedekatan keduanya membuatku kesal setengah mati.

Dan saat Aira mengatakan dia sudah resmi menjadi pacar Damian.