『Bersenang-Senang』

602 87 43
                                    

Yahallo Semua! Aku lagi kepikiran sama Plot kedepannya, Plotnya sudah ada dan bagus (menurut aku) tapi aku ragu untuk UPnya!

Jika kalian bertanya kenapa ragu?

Fumu! Akan aku jawab!

Kalian Harus Vote dalam jumlah tertentu! Terutama untuk Silent Reader!

Publish Day: 30 of 2021

Count Vote: 30 Vote!

Count Day: Two Weeks

Baiklah... Selamat Baca!

■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■■

[<Shwazer Pov>]

Sesudah aku keluar dari New World, aku langsung berada di Kota Monster. Aku melihat Kota Monster sama seperti biasanya kecuali aura monster yang tinggal di sini berbeda.

Yah sepertinya mereka semua menerima Hadiah Evolusi dari Rimuru, aku berjalan jalan sebentar di Kota Monster ini.

Setelah itu aku mencari Rimuru dan memintah tanah untuk membangun rumahku sendiri di Kota Monster, tiga menit kemudian aku menemukan Rimuru.

Rimuru lagi berbicara kepada bawahannya(Temannya), aku menyapanya dan dia menyapa balik. Aku berbicara dengannya sebentar dan beberapa menit aku memintah tanah pada Rimuru.

Aku berpikir Rimuru sedikit berubah saat menjadi Demon Lord, yah walaupun bagiku tidak ada perubahan sama sekali kecuali Energi Sihirnya meningkat drastis.

Saat aku meminta tanah untuk membangun rumahku sendiri di Kota Monster Tempest, Rimuru langsung berpikir sebentar.

Detik kemudian Rimuru menyetujuiku untuk memberikan sebagian tanah di Kota Monster, aku menerima dengan senang hati.

Aku juga bicara dengan Rimuru bahwa aku ingin tes kekuatan barunya, Rimuru terkejut dan mengeluarkan sedikit keringat di wajahnya.

Mungkin Rimuru meminta Raphael untuk menganalisa seberapa kuat aku saat dia sudah berevolusi, yah itu tidak mungkin bisa membandingkan ku dengannya.

Karena aku tau bahwa Raphael menganalisa diriku, Raphael hanya melihat tanda tanya yang banyak sekali. Itu menunjukan Raphael tidak mengetahui statusku.

Rimuru dengan berhati-hati menolak untuk tes kekuatan denganku, aku mencoba untuk menggodanya dengan mengatakan bahwa dia pengecut atau samacamnya.

Tapi dia menghiraukan godaanku, yah mau bagaimana lagi. Aku di tolak huh!

Setelah aku menerima tanahku yang kuminta kepadanya, Rimuru bertanya kepadaku untuk apa tanah sebesar ini.

Aku hanya bilang untuk sebuah rumah yang sederhana dengan taman di belakang rumah dengan tambahan pemandian air panas di dalamnya, di tambah sebuah dekorasi dan tempat pelatihan di dalam rumah.

Saat aku menjawab seperti itu, Rimuru bergumam dengan mengatakan "Itu namanya bukan sederhana cih~" dengan terakhir mendecih dengan pelan.

Aku mendengarnya tapi mengabaikannya, sesudah berjalan cukup lama bersama Rimuru menuju ke arah tanah yang aku minta.

Aku segera menjetikkan jariku dan seketika itu juga cahaya biru dengan bercampur cahaya putih mengitari tanah yang sudahku miliki, beberapa menit kemudian rumah yang ku sebutkan tadi tercipta.

Aku segera menjetikkan jariku dan seketika itu juga cahaya biru dengan bercampur cahaya putih mengitari tanah yang sudahku miliki, beberapa menit kemudian rumah yang ku sebutkan tadi tercipta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Shwazer is Born: The CreatorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang