01

37.7K 389 8
                                    

Warning adegan dewasa!!

Happy reading ❤️

***

Jam menunjukkan pukul 10 malam, tapi tidak ada tanda-tanda suamiku akan pulang. Aku hanya bisa menunggu dan menunggu. Dua tahun menjalani rumah tangga dengannya, tidak pernah dia pulang sebelum jam 7 malam.

Menghela nafas, aku berjalan kemeja rias mengambil handphone ku, mencoba menelponnya. Di dering ke tiga dia baru menjawabnya.

"Ya sayang?" Suara beratnya membuat sesuatu di bawah perutku bergetar geli.

"Mas pulang kan malam ini?" Desahku manja.

Dia menggeram."Aku dalam perjalanan sayang" terdengar olehku nafasnya berat di ujung sana.

"Ya, sepuluh menit atau tidak sama sekali"

Aku memutus sepihak panggilan teleponnya.

Sembilan menit setelahnya, aku mendengar suara mobil memasuki rumah. Aku melihat suamiku tergesa-gesa masuk rumah dan melemparkan kunci mobil pada supir untuk di pindahkan ke garasi.
Akupun telah bersiap menyambut kedatangan suamiku dengan lingerie tipis yang membalut tubuh indahku.

Bunyi pintu yang di buka keras membuat aku menolehkan kepalaku. Suamiku berjalan ke arahku dengan napas terengah-engah dan wajah memerah.

"Anna" dia menggeram. Membuka jas serta kemeja putihnya dan melemparnya kesembarang arah. Matanya memancarkan kilatan gairah yang sangat besar. Dan aku suka itu, memang itu yang aku mau.

Aku menatap nakal, menggigit bibir bawahku dan merangkak ke arahnya.

"Kamu suka mas?" Mendongakkan kepalaku keatas, aku bertanya setelah sampai tepat di depan kakinya.

"Ya sayang" geramnya karena aku mengelus kejantanan nya dari luar celana bahan hitamnya.

Aku menarik lepas ikat pinggangnya, membuka kancing dan menurunkan resleting celananya tanpa melepaskan tatapan mata kami. Sekarang hanya tersisa celana dalam hitam yang membungkus penis besar berurat milik suamiku.

Aku mengelusnya naik turun, walaupun terhalang kain tapi aku bisa merasakan betapa keras dan panasnya penis suamiku.

"Sialan, sayang! Jangan mempermainkan ku" geramnya menarik lepas celana dalam nya. "Puja dia sayang, puaskan dia!"

Seolah terhipnotis, aku mengikuti perintahnya. Menggenggam nya dan menaikturun kan tangan lentikku perlahan-lahan.

"Shit" melihat suamiku menengadah kan kepala dengan mata terpejam erat dan mulut yang mengeluarkan erangan kenikmatan membuat gairahku semakin tersulut.

Aku memasukkan batang panjang sekeras besi itu ke mulutku, merasakan betapa panas dan berkedutnya dia untukku.

Bagaikan mengulum es krim. Aku menikmatinya, memaju mundurkan kepalaku.

"Rasakan sayang! Rasakan betapa dia merindukanmu aghhh"

Tangan besar suamiku mencengkeram rambutku dan membantuku memuaskannya.

Gluk gluk gluk

Aku menangis menahan perih di kerongkonganku, terlalu dalam aku tak bisa.

Aku melepaskan kejantanannya dan menengadah melihat dia yang tersenyum kearahku. Dia menarikku berdiri dan membimbing aku ke arah ranjang. Dia mengurung tubuhku dengan tubuhnya yang besar.

"Maafkan aku bila itu terasa sakit" dia berkata tepat di depan bibirku seraya mengusap lelehan air mata di pipiku.

Aku tak menjawab, dan menabrakkan bibirku dengan bibir penuh miliknya. Mencengkeram kedua sisi wajahnya untuk memperdalam ciuman kami. Dia membalas ciumanku kasar, Merobek lingerie tipis di tubuhku.

Sexy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang