BAGIAN SEPULUH

602 36 15
                                    

Vote sebelum membaca✌️🌻

-🌻🌻🌻-

Nayya Pov~~

"alin?"

alin tidak menjawabku, dia hanya diam dan tidak berbicara sedikit pun.

"aliinn??" ujarku sembari menoel pundaknya

"eh kenapa nayya?"

"hey alin, what's wrong?"

"engga ada apa-apa nayya,"

"ngomong alin, gue tau lo ngumpetin sesuatu,"

"orang itu nay.. ada yang salah sama orang itu," ujar alin

"ada apa?"

"alin pernah liat dia sebelumnya, tapi alin seperti jarang liat dia disini,"

"ah ngaco, udah yuk jajan,"

"hmm yaudah ayo,"

kenapa alin berkata seperti itu? ada apa?

"nayya alin mohon, nayya jangan buka kado itu dirumah nayya sendiri, nayya boleh kerumah alin pulang sekolah, kita buka kado itu sama-sama,"

"alin lo kenapa? coba jelasin deh ke gue, jangan kaya gini,"

"gapapa nay, alin mohon buka kado ini dirumah alin," ujar alin

"iya gue buka dirumah lo,"

"makasih nayya:)"

-🌻🌻🌻-

Author Pov~~

Bel pulang sudah berbunyi tetapi nayya masih berada dikelasnya, ya nayya sedang melaksanakan piket kelasnya.

"alin beli minuman dulu ya nay,"

nayya yang sedang menyapu langsung menengok ke arah sumber suara.

"iya lin,"

"oke nayya tunggu sini ya kalo udah selesai,"

"iyaa,"

nayya pun melanjutkan menyapu lantai, ia sangat malas jika harus kena semprot ocehan tarisha lagi.

"nayya masih lama ga?" teriak tarisha dari luar

"sabar, nanti giliran ga bersih diomelin lagi,"

"ye gausah ngegas,"

nayya memilih mendiamkan omongan tarisha karena ia malas berdebat mengenai hal yang tidak penting.

Ponsel nayya berdering

ia pun segera melepaskan sapu dari genggamannya, lalu meraih ponsel dari sakunya.

"putra.. ada apa ya?" gumamnya bingung

-telfon-

Cinta Pada Selebgram [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang