14 februari 2014

36 9 2
                                    

hari valentine.
hampir semua teman Gea yang mempunyai pasangan, memposting berbagai kejutan yang dia dapat. beberapa juga ada yang merayakan dengan cara sederhana. dulu Gea juga begitu.

tapi, tahun ini, pengecualian.

Gea berdiri di belakang panggung, matanya tidak lepas dari sosok laki-laki berbaju hitam yang sedang membetulkan tali bass-nya. senyumnya mengembang saat ia dengar suara Brian menyapa kerumunan orang di depan panggung.

setelah semua lagu dinyanyikan, mereka turun dari panggung disambut Gea yang dengan setia berdiri di dekat tangga.

Jevan dan Wildan menggapai botol minuman dari tangan Gea, Dean juga ber-tos ria sambil memutar stick drumnya. sedangkan Sena dan Brian menuruni tangga dengan saling rangkul.

setelah Sena meninggalkan mereka berdua, Gea maju selangkah menyambut kedatangan laki-laki favoritnya.

"jangan peluk dulu, yang. aku keringetan"

Gea hanya tertawa, "happy valentine, Kak"

"hahaha, padahal aku mau ngucapin duluan", Brian mengelus puncak kepala Gea, "maaf ya, tahun ini aku nggak bisa kasih apa-apa. malah kamu jadi ikut-ikutan cape nungguin aku manggung"

Gea menggeleng dan mengambil tangan Brian dari atas kepalanya, "nggakpapa. bisa liat kamu di atas panggung event besar kayak gini, udah jadi kado valentine aku"

keduanya bergandeng tangan menuju tempat yang lain berada, "tapi, tadi banyak yang ngucapin kamu duluan dari pada aku"

"siapa?"

"itu. fans-fans kamu. semuanya ngucapin happy valentine ke kamu"

Brian tertawa, langkahnya berhenti sejenak "iya, tapi kan yang aku tungguin ucapan happy valentine dari kamu, Ge"

The story we need to let goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang