20 november 2014

31 10 4
                                    

tetesan air mata Gea masih berbekas diatas kertas tugasnya. belakangan ini, kuliah bukan hanya sulit tapi juga berat untuk Gea. disatu sisi, ia harus buru-buru menuntaskan kuliah Strata-1 nya untuk mengejar jenjang selanjutnya. di sisi lain, Gea juga hampir menyerah dengan semua mimpi-mimpinya.

Gea butuh istirahat.

saat beberapa bulan lalu, Bunda dan Ayahnya memutuskan untuk pindah ke luar negeri, Gea bersusah payah sendirian untuk mendapat nilai yang sempurna. Beasiswa atau bukan, Gea pasti akan kuliah di luar negeri, atau mungkin bekerja. tapi Beasiswa akan jauh lebih membantu. ditambah lagi namanya yang sudah terdaftar dalam list schoolarship Stanford, membuatnya harus terus berusaha agar harapannya selama ini bisa tercapai.

tugas kuliah Gea hari ini tidak membuahkan hasil yang baik. Gadis dengan surai coklat menunduk dibalik kemudi, kepalanya ditempelkan pada stir.

seandainya ada Brian, pasti sekarang Gea tidak menangis sendirian

Geasha
biyan, lg sibuk gak?
Geasha
aku tlp ya?

sampai langit sudah gelap, Gea masih mengharapkan setiap getar ponselnya adalah telepon dari Brian.

tapi, hingga jarum jam dinding mengarah ke angka 11, Gea belum mendapatkan itu. bukan Gea namanya kalau mudah menyerah. kesabarannya sudah cukup banyak untuk menunggu, sampai akhirnya ia memilih untuk menghubungi duluan.

hingga percobaannya yang ke tujuh, suara Brian baru bisa didengar

"kenapa, Ge? aku sibuk banget"

bukan ini yang Gea harap. dimana kalimat sapaan yang dulu selalu ada?

"oh, oke. maaf"

"ck. kenapa? cepetan, aku ditungguin orang"

"nggak. nggak jadi. selamat latihan, jangan cape-cape ya"

"serius Gea, kenapa? penting gak?"

"nggak tau penting atau enggak buat kamu, aku tadi pengen cerita aja"

"ada masalah ya?"

"iya dikit. aku mau ngabarin aja, kata Bunda–"

"maaf Ge, kalo mau cerita gitu ntar aja. besok atau nanti deh aku telfon balik. ada yang lebih penting sekarang"

Gea yang pertama mematikan telepon. Gea yang pertama menyesal tanpa tau alasannya. Gea yang sadar bahwa atmosfer antara mereka sudah berubah.

Briiian
ntr aku tlp
Briiian
jgn tlp klo ga penting

Geasha
iya, terserah kamu

Briiian
jgn gini, ngertiin aku dikit Ge. aku sibuk, bukan cuma kuliah kayak kamu

Geasha
iya maaf. aku cuma kuliah jadi gak tau kamu sibuk
read.

The story we need to let goTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang