"Cinta pertama, aku menemukanmu disini"
__________________________
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali tepat pukul 05:00 pagi bibiku membangunkanku untuk sholat berjama'ah. Baru kali ini aku merasakan sholat berjama'ah.Dirumahku tidak pernah melaksanakannya walaupun di rumah terdapat mushollah tapi jika aku berniat bergabung papa pasti akan pergi jadi terpaksa aku sholat dikamar sendiri.
Setelah Sholat subuh berjama'ah, aku segera membantu bibi menyiapkan sarapan. Hanya ikan asin dan tempe goreng dan aku tidak mempermasalahkannya karena disini aku hanya numpang.
Kami sarapan dengan keheningan yang menyelimuti, sama halnya sholat, aku baru kali ini sarapan ataupun makan malam bersama karena di rumah papa selalu saja pergi jika aku datang.
Tidak lama, makanan dipiring kami tandas dan aku segera membantu bibi membersihkannya. Setelah membantu bibi, aku segera beranjak kekamar untuk mandi dan akan berangkat ke sekolah baruku.
Aku memakai seragam kebesaran, rambutku ku kepang, memakai kacamata non mines dan bedak kecoklatan. Setelah berpamitan kepada paman dan bibiku, aku segera berangkat kesekolah dengan berjalan kaki.
Jarak dari rumah bibi ke sekolah cukup dekat hanya menempuh 15 menit untuk sampai. Kini jam tengah menunjukkan pukul 7:00 dan di sekolah baruku pukul 7:30 gerbang sekolah sudah ditutup.
Aku sebagai murid baru tentu tidak mau terlambat. Setelah menempuh perjalan selama 15 menit, akhirnya aku sampai di sekolah baruku SMP ADIWIYATA.
Aku berjalan memasuki gerbang, banyak yang menatapku aneh, jijik dan sinis mungkin karena penampulilanku yang nerd.
Banyak siswa yang berlalu lalang. Aku bingung dimana ruang kepala sekolah berada. Ingin bertanya tapi mungkin mereka tidak akan menanggapiku karena melihat dari tatapannya mereka tidak suka kepadaku.
Akhirnya aku menemukan segerombolan lelaki yang mungkin dari pakaiannya mereka semua termasuk murid berandal. Aku memberanikan diri untuk bertanya.
"permisi numpang tanya". Ucapku gugup.
Ada 4 cowo yang kudatangi dan saat aku bertanya mereka menatapku dari bawah sampai keatas.
"murid baru?". Tanya salah satunya.
"iya".
"ruang kepala sekolah kan?". Tebak yang lain.
"iya".
"lo tinggal lurus aja trus dibelokan kedua lo belok kanan nah disitu ruang kepala sekolahnya". Ujar yang lain lagi.
"makasih". Pamitku diangguki keempatnya.
Aku segera berjalan kemana arah yang dikatakan keempat cowok tadi. Saat samapi di ruang kepala sekolah aku tidak lupa mengetuk pintunya.
Saat terdengar perintah 'masuk' aku segera membuka pintu dengan perlahan. Kulihat pak kepala sekolah memandangku ramah dan menyuruhku duduk dihadapannya yang langsung kulaksanakan.
"pindahan dari jakarta?". Tanya pak kepala sekolah.
"iya pak".
"kelas kamu di IX 3 dan kamu akan diantar oleh wali kelasmu". Ujar pak kepsek dan langsung kuangguki.
Tak lama setelah itu, seorang guru yang keliatan masih muda memasuki ruangan kepala sekolah dan pak kepala sekolah mengatakan bahwa ia adalah wali kelasku.
Setelah berpamitan kepada pak kepala sekolah, aku dan bu Nadia (wali kelasku) berjalan beriringan menuju kelas baruku berada.
Saat tiba di depan pintu kelas, kelas terdengar ricuh tetapi seketika sunyi saat bu Nadia membuka pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Wound
Teen Fiction~ Anggara Dwi Natra ~ Sama seperti yang lain, ayah adalah cinta pertama anak perempuannya akupun seperti itu, tapi kasi sayang seorang ayah mungkin hanya halusinasi ku saja. ~ Marvelio Smith Denandra ~ Teman, aku menganggapmu teman bahkan saudara y...