" Serius lo?! Siapa tu cowok? "
" Gausah ngegas Na, palingan kakak kelas, " Ujar Arra santai.
Mata Anna masih membulat tak percaya, sepertinya Anna belum pernah melihat cowok manis seperti cewek di sekolahnya ini. Namun Arra juga tak mungkin bohong, apalagi sorot matanya yang mengatakan keseriusan.
Arra melahap baksonya lalu menangkap sosok yang tadi pagi sempat bertubrukan dengannya. Mata Arra menyipit memastikan bahwa itu memang benar.
Arra menyenggol bahu Anna pelan memberi kode agar melihat sesuatu didepan. Anna menyorot cowok cool dengan satu tangan dimasukkan ke dalam saku celana.
" Buset kaya gitu lo bilang cengeng?, " Anna cengo seketika.
Dahi Arra berkerut membuat garis-garis di dahinya tercetak jelas. Cowok dengan sweater biru muda dan tampang manis? Coolnya dari mana? Kulkas?
" Dari penampilan aja udah keliatan kali Na, " Celetuk Arra.
Anna diam tak menggubris perkataan Arra, dia memilih menikmati keindahan yang Tuhan ciptakan.
Arra menoleh ke arah Anna heran, diikutinya arah pandang Anna.
" Lah itu cowok yang tadi nabrak gue juga " Gumam Arra.
Cowok tadi menoleh ke arah Arra, mata mereka saling bertatap beberapa detik. Sorot sayu yang diberikan cowok itu memang mampu membuat Arra diam, membeku, tak berkutik.
Kedua sudut bibir Arra tersungging begitu pula cowok itu.
" Ra, dia mau kesini?, " Tanya Anna sambil menggoyangkan bahu Arra tapi sorot nya masih pada cowok cool yang berjalan mendekati meja mereka.
" Hai, gue Nauvan "
Arra dan Anna menengadah menatap pemilik suara serak dengan muka kalem dan cool Nauvan.
" Gue pengen duduk di sini tapi sendiri, " Lanjut Nauvan.
Mereka tetap bungkam, memalukan!
" Kalian bisa minggir nggak?, " Nauvan menaikan setingkat oktaf suaranya karena tak mendapati jawaban dari kedua gadis di depannya.
Spontan Arra dan Anna mengangguk lalu mengambil mangkuk serta gelas mereka. Mereka berjalan meninggalkan Nauvan yang duduk di sana dengan menopang dagu.
" Dia punya ilmu hipnotis nggak sih?, " Celetuk Arra setelah mendapat bangku lain.
Anna mengangguk setuju " Apa dukun kali ya?, "
" Perasaan gue nggak pernah liat dia, " Gumam Arra sambil mengingat-ingat.
Anna mengangguk lagi, dia juga belum pernah melihat Nauvan selama ini.
Kringgg
Bel tanda istirahat berakhir sudah berbunyi, seperti biasa kebanyakan siswa masih setia dengan makanan nya daripada masuk kelas.
Arra menggigiti sedotannya hingga tak berbentuk, sedangkan Anna sibuk berkutat dengan bakso yang ada di depannya.
Hening beberapa saat.
Arra berdiri dari kursinya " Balik ke kelas yuk, bosen "
Anna ikut berdiri lalu mereka berjalan beriringan menuju kelas.
oOo
Arra berjalan lemas ke arah kamarnya, tas dan sepatu pun dilempar asal. Rupanya Rizal tega meninggalkan Arra waktu pulang sekolah tadi, alhasil Arra berjalan kaki dengan jarak hampir 7 KM.
Arra menghempaskan tubuhnya diatas ranjang empuk warna hijau muda miliknya.
Jika tidak ada bahu untuk bersandar, ingat masih ada kasur untuk rebahan.
Arra memejamkan matanya sebentar, ingatannya beralih pada kejadian tadi pagi. Semburat kemerahan muncul dipipinya mengingat cowok dengan wajah kalem bernama Nauvan.
Namun tak lama wajah Nauvan berganti dengan wajah Boba, Arra mendengus jengkel.
" Bukan tipe gue banget. Muka kaya cewek, penampilan nya juga terus yang paling parah sikapnya, " Ujar Arra bermonolog.
Diambilnya ponsel di dalam saku roknya dan mulai membuka aplikasi game online. Sederhana saja mengembalikan mood Arra, cukup game dibubuhi wifi yang mencukupi.
" Prince handsome come back! "
Arra menjeda game nya setelah mendengar teriakan yang berasal dari bawah.
Nah itu setannya pulang.
Arra langsung berlari keluar padahal ganti baju saja belum dia lakukan sedari tadi. Arra menuruni tangga dengan gerakan kilat dan langsung membentangkan tangannya, menutupi jalan Rizal.
" Loh Roro pulang bawa temen kok nggak bilang Mama, " Ujar Tara sembari berjalan menghampiri Rizal di ruang tamu.
Arra melihat seseorang dibalik badan Rizal, seseorang itupun mengangkat telapak tangan kanannya.
" Hai, ketemu lagi "
Salam,
Sungirl 🌼
KAMU SEDANG MEMBACA
Game Over
Teen FictionHidup Arra yang semula datar berubah total setelah bertemu dua cowok dengan kepribadian bertolak belakang. Nauvan yang tergolong most wanted dan macho serta Reno si manis yang penuh perhatian. Jadi, pilih Nauvan atau Reno? Follow dulu yuk sebelum...