cilok

472 27 2
                                    

Minv lagi

"Kakak, ini Tae beliin cilok." Taehyung melemparkan plastik berisi cilok itu ke Seokjin.

"Adik kampret kurang ajar." Seokjin yang lagi nonton t series terkejoed dan misuh misuh guys

"Kookie nggak dibeliin kak?" Tanya adik Taehyung bertanya dengan muka melas.

"Iya Kook, ini. Buruan dimakan" Taehyung menyodorkan plastik berisi cilok itu.

"Tau gak kook?" Tanya Taehyung

"Nggak."

"Tadi masa abang ciloknya cerita kalo pemilik perusahaan induk ciloknya ganti."

"Gapeduli."

"Terus katanya, orang yang gantiin itu tinggal deket sini."

"Oh ya? Palakin ciloknya terus aja."

"Hehe cangkeme. Btw dia tinggal di komplek elit di sebrang komplek menengah kedepan kita."

"Ga urus sialan."

"Berani ngumpat ke gue?"

"Eh, nggak. Ampun kak."

"Ngumpat lagi. Kakak ga bangunin kamu, kakak ga masakin kamu, kakak ga ngizinin kamu ke kamar kakak, kakak ga mau nemenin kamu ke toilet pas malam, ka-"

"Udah, iya kak. Ampun. Kookie minta maaf ."

Memang ancamannya Taehyung bukanlah permainan belaka bagi Jungkook pemirsah.
Jungkook itu penakut.

Hari sabtu pun tiba. Hari yang di nantikan Kim bersaudara. Ada si manis Kim Seokjin, ada si manis yang satu lagi Kim Taehyung, dan ada si manis yang lainnya Kim Jungkook.

Hari sabtu itu, mereka bangun pagi sekali. Pukul 4 pagi hanya untuk menunggu ajakan jalan jalan pagi dari para kekasih.

Jungkook bersama Hoseok, sunbaenya di sekolah dan Jin bersama dengan Namjoon, tetangganya. Taehyung? Dia hanya jomblo merana yang membantu adiknya memoles diri untuk kencan pagi.

Setelah melakukan rutinitas sabtu paginya, Taehyung berjalan jalan mengelilingi komplek rumahnya. Hitung hitung untuk menikmati udara pagi.

Sesampainya di persebrangan antara kompleknya dengan komplek perumahan elit, ia mencium aroma cilok yang seakan merayunya untuk memakannya.

"Kang, ciloknya 5000 ya." Taehyung memesan pada mamang cilok.

"Siap dek." Dengan gesit dan lihai, akang cilok meracik cilok spesial hanya untuk Kim Taehyung. Ceilah.

Belum selesai si akang cilok meracik cilok pesanan Taehyung, ada cowok yang nampaknya holkay dari perumahan elit menyerobot pesanannya.

"Gue cilok kaya biasa ya." Ucap anak itu, arogan.

Si akang cilok hanya bisa patuh dan meladeni anak holkay itu dahulu.
Serius. Ini aneh. Kenapa akang ciloknya kelihatan takut dan keringet dingin gitu ya? Kalau kringetnya netes ke cilok kan bahaya. Nanti tambah asin.

Setelah itu, si akang cilok memberikan cilok spesialnya pada anak holkay itu. Taehyung jadi semakin mbesengut.

"Kang, cilok aku mana ya kang?" Sindir Taehyung.

"Maaf dek. Cie pake aku kamu." Si akang cilok malah ngegodain. Udah njualinnya lama, pake godain lagi. Taehyung jadi pingin masukin akang ciloknya ke panci.

Setelah itu, cilok pesanan Taehyung siap dan diberikan pada Taehyung.

"Bagaimana den Jimin, ciloknya?" Tanya akang cilok dengan sopan.

"Ini tadi kurang manis dan teksturnya rada menyerupai bakso tikus." Ucap anak holkay itu. "Gue pergi dulu ya." Lanjut anak holkay itu.

Kali ini ia menggenggam sesuatu yang baru. Barangnya putih mulus dan ada gelangnya.

"Lu ikut gue." Jimin menarik tangan mulus itu untuk mengikutinya.

"Jangan tarik tarik. Sakit oon." Rintih si pemilik benda itu.

"Ya sorry. Gue pengen ajak lu duduk di rumput."

"Ish. Kaya gembel "

"Biarin, btw kayanya gue pernah lihat lu deh."  Ucap anak holkay itu

"Emang dimana?"

"Kaya ga asing. Lu Kim Taehyung ya. Pernah sekolah di Archipelago international highschool."

"Kok lu bisa tau? Dukun ya?"

"Pinter pinter bloon lu. Lu kan murid beasiswa itu kan?"

Taehyung mengangguk

"Iya gue Kim Taehyung. Emang lu alunni sana juga?"

"Iya. Btw gue Park Jimin."

Taehyung membelalakkan matanya

"Oo, Park Jimin yang suka ngintipin orang ganti itu ya. Pantesan mukanya agak mencurigakan."

Jimin nyengir.

Taehyung hendak mengambil ciloknya, namun naasnya tangan yang menyangga tubuh Taehyung terpeleset daun basah nan licin ketika pindah posisi.

Taehyung tersungkur ke arah Jimin. Wajahnya sangat dekat dengan wajah Jimin sekarang. Tangan Jimin juga memegang pinggang Taehyung untuk menyangka Taehyung.

Jungkook bersama hoseok yang sedang jogging dan melintasi minv itu kaget. "Taetae hyung, kalau mau ciuman jangan di tempat umum!" Seru namja kelinci. Lalu pasangan kookhope kembali jogging.

Kecanggungan melanda pasangan minv.

"Gue balik dulu, ya." Pamit Taehyung

"Gaboleh."

"Kenapa?" Tanya Taehyung bingung

"Bagi nomor lu dulu."

"Modus tai."

"Ini namanya merencanakan masa depan tae. Bukan modus."

Taehyung tidak bisa menyembunyikan rona merah di pipinya lagi.

Memberikan nomornya pada Jimin lalu lari pulang



 oneshoot Terserah DahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang