"Ketakutan kamu itu cuma hipotesa sementara akan sesuatu yang belum pernah kamu lakukan. Apa kamu mau, dihantui sesuatu yang nggak jelas, yang bahkan nggak pernah kamu buktikan sebelumnya?"
Kalau mantan jaman masih culunmu di SMP sebelas tahun lalu...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"My house in Budapest My hidden treasure chest Golden grand piano My beautiful Castillo You... You... I'd leave it all... My acres of a land I have achieved It may be hard for you to stop and believe But for you... You... I'd Leave it all..."- (Budapest by George Ezra).
Rasi Arabella Karuna POV
"Astaga! Mantan Versus Mantan dong, Sis! Kenapa kamu baru cerita sekarang??" Aluna yang sedang men-touch-up make up nya di depan cermin lipat nampak terheran-heran, sementara Mille yang duduk di sebelahku juga tadi hampir tersedak kuah sop ayam saat aku bercerita pada mereka tentang Gilang yang datang ke kosan dua minggu lalu.
Aku menempelkan jari telunjukku ke bibir memberitahu agar dua kawan karibku ini tidak bicara terlalu kelas. Takut kami menganggu jam makan malam pegawai hotel lain di cafetaria.
Hari ini kebetulan aku dan Mille sama-sama mendapat shift sore, sementara Aluna sedang lembur mengurusi data anak magang baru yang harus di interview besok.
"Terus gimana mereka?" Aluna mendekatkan diri penasaran, dan Mille memasang telinganya meski sibuk makan.
Aku meletakkan garpu sendokku, mendekatkan diri juga sambil bicara bisik-bisik. "Ermm... Paginya Gilang pulang gitu aja, nggak ngomong nggak apa. Sambil ngelihatin aku kayak agak jijik."
"Jih, dasar ya manusia nggak tahu diri! Padahal dia itu lebih menjijikkan lagi! Dianya yang selingkuh sama Si Anak Front Office! Dasae dokter edan!" Mille emosi.
"Terus, terus, Sis??" Aluna masih fokus mendengarkan.
