03. Bertemu si menyebalkan lagi

85 33 19
                                    


"Get ya under pink skies, i know exactly where we should go."

-Pink skies, LANY

__

KIARA berjalan tergesa-gesa di koridor. bukan, lebih tepatnya Kiara berlari di sepanjang koridor yang lengang. Berkali-kali ia melirik jam tangan yang melingkar di tangan kirinya.

"Mati nih gue telat lagii!" Ucap nya ditengah-tengah berlari.

Sampai di depan tangga, Kiara langsung berlari menaiki tangga. Sampai tiba-tiba Kiara merasa menabrak seseorang di depannya, yang nyaris membuatnya meluncur jatuh dari tangga kalau saja orang itu tidak menahan pergelangan tangannya.

"Hati-hati."

Suara itu.

Kiara langsung mendongak untuk melihat siapa yang ia tabrak. Dan ternyata Hema yang ia tabrak. Rasanya jantung Kiara seperti berhenti berdetak selama sedetik. Dia gugup.

"Telat?" Tanya Hema, yang entah kenapa membuat lutut Kiara serasa lemas. Apalagi ditatap Hema seperti itu membuatnya...

Ya ampun Kiara! Dia udah punya pacar!

Kiara tersadar dan langsung tersenyum kikuk. "I-iya telat."
Dan yang diajak bicara hanya menangguk saja.

Kiara butuh pasokan oksigen sekarang! Demi apapun, rasanya ia masih belum bisa move on dari Hema. Padahal cowok di hadapannya ini sudah memiliki pacar. Dan Kiara sudah berupaya supaya enggak stuck terus ke Hema.

Hema melihat jam tangannya, sebelum berucap pada Kiara. "Well, kalo lo masih disini, bakal makin telat."

"Ah, a-i-iya, iya. Duluan ya kak!" Balas Kiara sembari berlari cepat lagi.

▫▫▫

"Jadi anak-anak minggu depan, ibu harap kalian semua mengumpulkan--"

'Kriekk'

"Maaf bu saya telat!"

Seluruh isi kelas kini berpaling dari bu Aya ke arah cewek dengan rambut berantakan di depan pintu.

"Kiara? Sini kamu!" Bu Aya memanggil Kiara dengan marah. Mau tidak mau, Kiara juga harus menghampiri bu Aya didepan kelas, didepan teman-temannya.

Bu Aya terlihat memperhatikan penampilan Kiara dari atas sampai bawah, "Kamu ini! Sudah jam berapa sekarang?! Baru datang."

Kiara hanya bisa menghela napas sambil memutar bola mata diam-diam mendengar bu Aya memarahinya, memakinya di depan teman-teman. Kiara hanya manggut-manggut saja bila di tanya.

"Kamu mengerti kan?!"

Kiara tersenyum manis. "Iya bu, saya mengerti." Kiara memandang teman-temannya sekilas, "Sekarang boleh duduk 'kan?"

"Hmm, Ya sudah sana duduk."

Begitu sampai di mejanya, Kiara terkejut bukan main saat melihat seseorang duduk dengan nyaman di bangkunya. Di tempatnya! Apa-apaan?

Kiara's Type CrushTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang