k e s e b e l a s.

18 8 0
                                    

"Gilaaa! Itu rumus atau gimana?! Sumpah gue pusing anjir!" seru Ayu di sela-sela makan nya.

Yah sekarang mereka sedang berada di kantin. Untuk menikmati istirahat mereka, apa lagi?.

"Palaku pusing anjay, sumpah ibu Rika kalo ngasih ulangan ga main-main" seru Rahqueel.

Tadi saat pelajaran fisika yang di ajari oleh ibu Rika. Mereka mendadak di adakan ulangan, padahal mereka baru saja memasuki bab tujuh. Ingin mengeluh juga tidak ada guna.

Dewi yang mendengar keluhan-keluhan dari ke dua teman nya itu hanya tersenyum sambil menggelengkan kepalanya. Ia tak masalah, karena fisika adalah salah satu mata pelajaran favorit nya.

Setelah menikmati makanan, mereka langsung saja bergegas menuju lapangan.

Setibanya di lapangan ternyata banyak anak-anak yang sedang berkumpul untuk menonton sesuatu.

"Eh, mereka sedang liat apaan?" tanya Rahqueel.

"Entah, yuk liat" ajak Ayu.

"Awas-awas! Air panas mau lewat!" seru Ayu sambil melewati rombongan murid-murid. Dewi dan Rahqueel yang melihat teman nya itu hanya mampu menyembunyikan rasa malunya.

Ah! Ternyata yang sedang mereka lihat adalah seorang playboy sekolah sedang menembak teman seangkatan kita.

Siapa lagi jika bukan Raynhard Matthew. Playboy cap badaknya SMA High School. Bahkan sifatnya itu sampai ke sekolah-sekolah lain, entahlah kenapa para gadis-gadis itu masih saja mau berlomba-lomba untuk menjadi kekasihnya.

Sinting!

Dan yah, tentu saja ia di terima. Siapa coba yang mau menolak most wanted ke dua setelah Ardiaz? Yah pasti semua bakal terima, tentu saja kecuali Dewi dan ke dua teman nya.

Saat Dewi sedang melihat-lihat ke arah lain. Tiba-tiba saja pandangan nya jatuh ke pada seorang lelaki yang akhir-akhir ini membuat jantung nya serasa ingin copot dari posisinya.

Yah dia, Ardiaz. Lelaki yang membuat Dewi bingung akan perasaan nya. Lelaki yang membuat ia selalu merasakan debaran setiap kali berada di dekatnya.

Segera saja Dewi memberikan senyuman manis kepada Ardiaz yang tentu di balas olehnya.

Ardiaz akhir-akhir ini sudah mulai membuka diri pada Dewi. Tidak, tidak semuanya. Ia hanya bersikap ramah dan mau menganggap Dewi sebagai teman nya, itu sudah cukup.

Segera saja setelah aksi tembak-tembakan seluruh murid pergi meninggalkan area lapangan.

Rey beserta kekasih baru nya itu entah pergi kemana. Mungkin ke kantin?

Dewi yang tidak pergi dari tempatnya segera menghampiri Ardiaz. Sedangkan Ayu dan Rahqueel? Ah mungkin mereka sedang bersama Bastian.

"Hai" sapa Dewi saat berada di depan Ardiaz.

"Hai" balasnya juga dan jangan lupakan senyum tipisnya itu!

Seketika suasana menjadi hening. Keduanya sama-sama fokus dengan pikiran nya masing-masing. Entahlah apa yang mereka pikirkan.

"Pulang nanti gue antar mau?" tawar Ardiaz setelah keheningan melanda mereka.

"Boleh"

"Udah ke kantin?" tanya nya.

"Udah, lo?"

"Belum, mau temani?"

"Ayok" mereka berdua berjalan di kantin bersama. Tentu saja itu menarik perhatian warga sekolah.

Ardiaz yang terkenal anti cewek tiba-tiba saja berjalan bersama cewek? Berdua? Siapa yang tidak terkejut?

"Eh liat tuh kak Ardiaz jalan sama cewek"

Cold BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang