2. Tak Bisa Ku Ungkapkan

2.8K 458 29
                                    

"Hoshino, tolong ya kumpulkan ke ruangan Kamei-sensei!" Seorang gadis berambut hitam memberikan beberapa makalah pada Hoshino yang baru saja keluar dari dalam kelas, si rambut manggis mengangguk mengiyakan. Ia terlalu malas untuk berdebat dengan oranglain, toh tidak ada salahnya pergi ke ruangan dosennya kan? Meskipun, bisa dibilang mereka tidak dalam hubungan yang baik. Penyebabnya adalah Hoshino yang menyangkal teori dari Kamei beberapa waktu yang lalu.

Kamei Shinosuke, seorang dosen muda yang namanya sudah terkenal seantero kampus. Berasal dari keluarga yang berkecimpung didunia pendidikan, Kamei nyatanya begitu handal dalam memberikan materi pada mahasiswanya. Ia menjadi idola kampus, membuat laki-laki iri setengah mati dan para gadis berlomba mendekatinya.

Namun, ketika seseorang begitu dielukan maka kabar buruk tentangnya juga akan menyebar. Gosip bahwa Kamei mempermudah skripsi mahasiswi yang mau tidur dengannya menjadi perbincangan hangat antar mahasiswa, sosok yang menjadi bahan gosip sebetulnya tahu tapi bersikap tidak perduli. Bersikap biasa saja dan tidak memberikan teguran pada penyebar gosip. Sikapnya ini membuat dua opsi bermunculan, opsi pertama adalah hal itu benar adanya sementara opsi kedua adalah Kamei terlalu malas menjelaskan segala situasi yang tidak menguntungkan untuknya.

Jam yang melingkar ditangan menunjukkan pukul tiga, masih sempat. Gumam Hoshino dalam hati, perjalanan dari kampus ke kedai ramen Haru adalah dua puluh menit. Sementara kedai akan buka pukul empat tepat. Pemuda berambut manggis yang hari ini mengenakan sweater berwarna hitam dengan gambar bintang berhenti tepat didepan pintu ruangan bertuliskan 'Kamei Shinosuke'. Karena keluarga Kamei menyumbang dana cukup besar dikampus ini, perlakuan terhadap Kamei cukup berbeda.

Hoshino mengetuk pintu ruangan Kamei, ia menunggu agak lama dan jengah sendiri karena tidak ada balasan apapun. Mengetuk sekali lagi, hasilnya tetap nihil. Tugas harus dikumpulkan hari ini, sementara sebentar lagi ia harus berangkat bekerja. Bermodal nekat, Hoshino membuka pintu ruangan Kamei.

Wajahnya tampak kaget melihat pemandangan dihadapannya. Dimana seorang gadis tengah duduk dipangkuan Kamei dan mereka bercumbu, hal yang sangat tidak lazim dilakukan dilingkungan pendidikan.

Mendengar suara pintu terbuka, dua orang itu tersentak kaget. Si gadis melompat turun dari pangkuan Kamei, wajahnya memerah entah karena kesal atau malu. Ia membereskan penampilannya dan keluar dengan terburu, melirik sinis pada Hoshino yang masih mematung didepan pintu.

"Ah, maaf kau harus melihat hal seperti itu. Para mahasiswi sudah mulai kurang ajar." Kamei mengancingkan kemejanya yang terbuka sedikit. Memandang lekat Hoshino yang berdiri dihadapannya, hanya terpisah oleh meja kerjanya.

"Maaf saya masuk begitu saja, saya ingin mengumpulkan tugas." Hoshino masuk, meletakkan tugas-tugas itu diatas meja kerja Kamei. Ia menggosok hidungnya, terlihat dari gesturnya bahwa ia tak terlalu nyaman saat ini. "Dan saya akan diam atas apa yang saya lihat barusan."

"Aku merasa tertangkap basah padahal kenyataannya bukan seperti itu." Kamei tergelak, sikapnya terlalu santai untuk ukuran orang yang tertangkap basah melakukan hal tak senonoh tapi Hoshino tak ambil pusing. Itu bukan urusannya juga, setidaknya ia tahu bahwa gosip itu ternyata benar adanya.

"Kalau begitu saya permisi, terima kasih." Hoshino pamit undur diri, meninggalkan ruangan Kamei. Andai dia mau menoleh sedikit saja, pasti ia akan melihat seringaian berkembang dibibir dosen berambut pirangnya itu.

.
.
"Kudengar dari Suzue, akan ada acara reuni SMA." Daging steak setengah matang dipotong dengan rapi, dilihat dari cara memegang pisaunya sudah tampak bahwa sosok itu sudah sangat terlatih. Potongan daging sapi pilihan dibawa menuju bibir berpoles lipstik orange.

Malam ini, Daisuke memenuhi ajakan kencan dari kekasihnya. Restoran bintang lima menjadi pilihan, Hitomi memiliki selera makanan yang tinggi sama seperti Daisuke. Kadang mereka bertukar ide tentang tempat makan yang berkualitas.

Love Letter [Daiharu]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang