Sudah beberapa hari Sena tidak menampakan diri baik disekolah maupun tempat dimana Lizah selalu melihatnya.
Lizah penasaran tapi olimpiade lebih penting,dan dia harus fokus untuk olimpiade demi nama baik sekolah.
Bu Maryam membawa Lizah dan Asep ke sekolah WIRAMA dimana sekolah itu adalah pemenang olimpiade ditahun sebelumnya,dan semua peserta dari berbagai sekolah berkumpul disana.
Hampir 20 peserta dari 10 sekolah ternama yang mengikuti olimpiade ini,mereka berada disatu ruangan untuk membicarakan lebih lanjut mengenai olimpiade yang akan diselenggarakan pihak pendidikan ditingkat provinsi.
Ada dua peserta yang masih menonjol,mereka peserta dari sekolah WIRAMA sendiri dan mereka yang sudah memenangkan olimpiade tahun sebelumnya.
Ada guru lain dia ahli biologi namanya Bu intiawati yang akan mengetes semua peserta sejauh mana mereka tau akan biologi.
Bu intiawati memberikan soal dan menyuruh semua peserta untuk menjawabnya diselembar kertas lalu dibacakan didepan.
Trik yang dilakukan bu Maryam juga dilakukan bu intiawati,semua peserta menjawab dengan baik dan sama antara jawaban dibuku dan talaran mereka.
Tapi tidak dengan Seni, satu-satunya peserta yang tidak memiliki jawaban sama antara talaran dan jawabannya dibuku.
"Aneh..dia peserta yang memenangkan olimpiade tahun lalu, seharusnya dia sudah lebih memahami jawaban dari soal yang diberikan Bu intiawati" Ucap Lizah dalam hatinya.
Saat hendak pulang dari sekolah WIRAMA,Lizah melihat sosok gadis yang sering dia temui di angkutan umum.
"Gadis itu" gumamnya.
Dari kejauhan Lizah melihat gadis itu duduk sendirian memegang sebuah Poto kecil dan senyum dibibir gadis itu tidak pernah sirna saat dirinya mengusap Poto itu.
******
Keesokan harinya,Lizah memperlihatkan semua Poto peserta yang mengikuti olimpiade.
"Yaampun manis banget ini...namanya siapa?"Tanya Salma setelah dirinya melihat Poto Rizki pasangan Seni diolimpiade nanti.
"Dia Rizki,peserta dari sekolah WIRAMA yang gw kunjungi kemaren pasangan Seni di olimpiade nanti" Jawab Lizah.
"Ganteng.."Gemas nada.
"Yaelah gantengan gw kali" sahut Iqbal tiba-tiba.
"Iqbal mah so kegantengan" Ucap Salma.
"Gw udah mirip Adipati Dolken gini belum cukup ganteng?buka mata Lo pada tuh"
"Lo yang ngaca"
"Ntar kaca gw pecah lagi kalau gw ngaca saking gantengnya gw kaca pun terkesima" Ucap Iqbal dengan nada puisi.
"Idih" desis Salma.
******
Mereka selesai mengisi perut lapar mereka dan segera kembali ke kelas tapi tidak dengan Lizah dan Asep karna ada hal penting yang perlu mereka bicarakan.
"Yaudah kita duluan zah" Salma.
"Curiga.... sepertinya ada masalah lain selain olimpiade?"Gurau Iqbal.
"Iqbal!!!!!" Tatap Lizah dengan tajam.
"Sorry sorry gw pergi nih..kaleum" Iqbal pun berlari menyusul Salma dan yang lainnya.
"Ada apa zah?" Tanya Asep memulai pembicaraan.
"Lo..ngerasa ada yang aneh gak?sama peserta dari seilal WIRAMA yang namanya Seni?"