1. Korban Kegabutan

144 14 7
                                    

“Pulang sekolah, gue tunggu ditaman Kencana.” Ucapnya lalu memberikan jeda pada kalimatnya, “Sendiri.” Dia pun berlalu pergi.

Yang diajak berbicara tadi hanya diam. Dia masih mengingat-ingat siapa cowok yang mengganggu acara makan baksonya dijam istirahat terakhir ini.

Wajah itu tidak asing baginya, tapi siapa. Sedangkan kedua sahabatnya malah heboh sendiri. Otomatis mejanya menjadi pusat perhatian sekarang. Sungguh mengesalkan.

“AGATHA! OMG OMG OMG! ITU TADI KAK ALSEN KAN?! COGAN SEKOLAH KITA KAN?! ANJIR ANJIR ANJIR” Teriak gadis bernama Willa dengan antusiasnya sambil mengguncang-guncangkan bahu sahabatnya yang bernama Agatha itu. Gadis itu hanya memutar bola matanya malas.

“EH IYA THA. ITU KAK ALSEN! LO PUNYA HUBUNGAN APA SAMA KAK ALSEN?! KENAPA GAK CERITA KE KITA?!”
Kali ini yang berteriak adalah Fina, sahabat Agatha juga.

Agatha terlalu malas untuk mendengar ocehan mereka. Dia memilih pergi dari kantin tanpa memperdulikan teriakan yang keluar dari mulut sahabatnya. Lagi pula dia juga tak mau menjadi pusat perhatian dikantin.

Gadis yang dipanggil Agatha itu menuju ke rooftop sekolah. Disana dia mendudukkan dirinya disebuah sofa yang terlihat usang. Mungkin dulunya sofa di kantor guru.
Dia masih mengingat-ingat siapa cowok itu. Yang dia dengar sih namanya Alsen.

“Wait.. Alsen? Oh cowok itu. Ganteng juga ternyata. Eh tapi apa-apaan dia, pake ngajak gue ke taman segala. Males banget.” Agatha menghela napasnya kasar.

Cowok itu pasti marah kalau tau Agatha yang melakukannya semalam. Tapi kenapa dia mengajak Agatha ke taman. Kenapa nggak ketemu ditempat sepi yang menyeramkan saja. Belakang sekolah mungkin, atau di gudang yang tak terpakai, agar Agatha takut.

Agatha terdiam beberapa saat. Dia mengambil sesuatu dari dalam roknya. Vapor dengan rasa anggur. Dia menyalakannya lalu menghisapnya dalam, setelahnya dia mengeluarkan asap dari hidung dan mulutnya. Berkali-kali sampai dia puas. Entahlah, dia bisa merasa lebih tenang karena itu.

Setelah puas dia menidurkan badannya disofa itu, sampai akhirnya dia terlelap. Lama sekali.

Akhirnya Agatha terbangun, dia mengucek matanya, lalu melihat jam yang bertengger manis ditangannya. Dia tersentak melihat jam yang telah menunjukkan pukul 1 lebih 45 menit disana. Artinya dia sudah tidur selama 3 jam pelajaran. Dan saat ini pasti teman-temannya sudah berhamburan untuk pulang.

“Anjir, kenapa gue ketiduran lama banget sih. Pasti gara-gara semalem gue tidur telat. Yaudahlah kumpulin nyawa dulu. Enak juga gak pelajaran 3 jam.” Katanya bermonolog dengan dirinya sendiri.

Agatha menyusuri koridor yang telah sepi. Pasti yang lain sudah pulang sekarang. Entah kenapa murid selalu bersemangat untuk pulang, dibanding berangkat.

***

“Lo darimana anjing?! Untung aja gurunya Bu Eka, yang ga pernah ngabsen” Tanya Fina begitu melihat Agatha menuju ke kelasnya.

“Nama gue Agatha bukan anjing.” Jawabnya singkat lalu masuk kedalam kelas.

“Tha, Lo abis dari mana emangnya?” Tanya Willa setelah Agatha kembali keluar.

“Rooftop. Ketiduran.”

“Oh my god Agatha, lo kebo banget sih, masa ketiduran 3 jam pelajaran. Enak banget. Kenapa Queen Zofina nggak diajak?!” Ucap Fina sambil menatap Agatha tak percaya.

“Queen apaan lo, muka kek sapi aja sok sok an dibilang Queen” Jawab Agatha sekenanya.

“Emang dasar kambing ya lo. Gue ngambek” Fina memalingkan wajahnya. Kesal.

BALANCEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang