Vote dulu + komen yang banyak:*
Happy Reading❤
***
06.30. Pagi yang cerah di hari jum’at yang berkah.
Gadis cantik yang berseragam ala anak pramuka, dengan kunciran rambut yang asal-asalan itu menuruni tangga dari kamarnya untuk menuju keruang makan.
“Tha, berangkat sekolahnya bareng gue kan?” Tanya kakaknya saat gadis itu sudah duduk disalah satu kursi ruang makan rumah itu.
“Iya bang. Tapi berangkatnya aja kayak biasa”
“Padahal gue bisa jemput kalo lu mau”
“Ayok berangkat bang, roti sama susunya dah abis nih” Ucapnya lalu bangkit dan sedikit berlari menuju teras rumahnya.
Farrel menghela nafasnya. Agatha selalu seperti itu. Dia memutuskan untuk langsung bergegas menyusul Agatha yang sudah diluar rumah.
Sampai disekolah, Agatha langsung turun dari mobil kakaknya, dan lari kedalam sekolah tanpa pamitan.
Kebiasaan. Farrel tersenyum melihatnya.Disepanjang perjalanan menuju kelas banyak orang yang melihat Agatha sambil berbisik-bisik. Dia jadi bingung. Apa dia salah mengenakan seragam. Tapikan yang lain seragamnya juga sama dengannya.
Agatha sudah muak diperhatikan seperti itu.
“Heh, Lo semua ngapain ngeliatin gue kayak gitu, anjing?! Mana sambil ghibah lagi. Kurang ajar. Ngomong langsung sini”
Semuanya terdiam mendengar Agatha berkata seperti itu. Ada yang langsung kabur kekelas, ada juga yang diam sebentar lalu membicarakan hal yang lain. Menyebalkannya, ada yang pura-pura memasang tampang bego dan pura-pura tidak tahu apa-apa.
Agatha menghela nafasnya dengan kasar saat sampai di kelasnya. Ditambah lagi wajahnya kusut sekarang.
Dia berjalan ketempat duduknya tanpa memperdulikan tatapan aneh dari teman-temannya sekelasnya.
Nggak dikoridor, nggak dikelas sama aja. Orang-orang mulai sinting semua. Pikirnya.
“Tha, kenapa lo? Kok jutek banget mukanya. Masih pagi ini.” Tanya Willa, sahabatnya.
“Orang-orang pada kenapa sih?! Kenapa semua ngeliatin sambil ngomongin gue?! Udah kayak kriminal yang baru keluar penjara gue” Ucapnya lantang. Sengaja biar semuanya dengar.
"Sante boskuu"
Fina baru saja selesai piket. Piket hapus papan tulis doang. Mana mau dia menyapu seperti anak lain diregu piketnya. Yang ada malah ditambahin kotorannya.
Melihat wajah Agatha yang kusut membuat Fina langsung duduk diatas meja Agatha.
“Tha, disekolah ini itu ada papparazi yang sepaket sama lambe turah. Wajar kalo lo diomongin sekarang” Ucap Fina dengan wajah serius yang dibuat-buat.
“Maksud lo?” Bukan Agatha yang bertanya melainkan Willa. Sedangkan Agatha hanya menatap Fina meminta penjelasan.
“Fix, kalian kudet sangat” Ucap Fina sambil menjentikan jarinya, yang langsung mendapat toyoran dikepalanya dari Agatha.
“Aduuh. Kejam banget ente.”
"Yang modelan begini bule nih?" Ucap Agatha lalu mendengus.
Sontak Fina mengibaskan rambut panjangnya. "Iyalah, muka gue dah kayak Ariana Grande ini"
“Tinggal ngomong aja apa susahnya sih mbak Zofina Chloe Calton” Ucap Willa kesal.
“Iyaiya, ah. Jadigini… Lo kemarin diajak ketemuan sama cowok yang jadi pusat perhatian di SMA Garuda tercinta ini. Nah, pas ditaman itu, si papparazi ngeliat lo. Terus fotoin lo deh sama kak Alsen. Abis itu fotonya dikirim ke si lambe turah yang tugasnya nyebarin foto lo itu. Makanya satu sekolah tau semua dan ngomongin lo. Apalagi kak Alsen banyak yang suka, dan jarang banget keliatan sama cewek.” Jelas Fina, keduanya manggut-manggut mendengarkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
BALANCED
Teen Fiction"Pulang sekolah, gue tunggu ditaman Kencana." Ucapnya dengan tatapan tajam lalu memberikan jeda pada kalimatnya, "Sendiri." Dia pun berlalu pergi. Copyrigth© 2020 ,Chrnnisa