4. Alsen's Plan

47 7 6
                                    

Pencet bintangnya dulu:*


Happy reading!

***

Sejak kejadian dimalam hari itu, dimana seorang gadis bernama Agatha memukulinya dengan brutal saat dia baru saja dikeroyok, Alsen terus memikirkannya. Entah kenapa seperti ada rasa kesal luar biasa dan rasa tertarik dalam satu waktu.

Saat ini Alsen sedang berada dirumah temannya, Jovan. Seperti biasa. Di hari minggu dia dan teman-temannya akan berkumpul bersama, entah dirumah siapa atau dimana saja.

"Sen, lu kenapa dah daritadi diem aja kayak abis disunat?" Tanya Jovan karena sedari tadi Alsen hanya diam.

"Perasaan gue abis disunat gak diem-diem. Gue tetep ngomong kayak biasa, tetep goyang kalau denger dangdutan." Jawab Alsen sejujurnya.

Kalau kalian berpikir Alsen adalah laki-laki dengan sifat dingin, kalian salah. Alsen bukan orang yang seperti itu. Dia bahkan orang yang banyak omong dan konyol. Tapi Alsen selalu menggunakan topeng saat bertemu Agatha. Baginya Agatha adalah musuh. Dan dia harus terlihat mengerikan dimata musuh.

"Kelainan." Yang ini adalah suara Bumi. Teman Alsen yang memang terkenal cuek dan mulutnya pedes tapi ganteng.

"Wey, enak aja lo! Gue ga ada kelainan njing."

"Anjing ngakak. Si Bumi sekalinya ngomong tajem haha" Nah yang ini Konan. Teman Alsen yang ajaib. Ajaibnya, dia bisa ngilang saat pelajaran matematika dikelasnya. Dan ajaibnya lagi dia adalah kapten basket SMA Garuda yang banyak menyabet piala.

"Eh, Sen. Jadi kenapa lo diem aja daritadi?" Tanya Jovan setelah tawanya reda, dia masih kepo kenapa Alsen diam saja tadi.

"Lagi mikirin cewek yang nyiram gue pake mie ayam."

"ALSEN JATUH CINTA WOY" Teriak Jovan kegirangan.

"ANJIR SIH GUE KIRA ALSEN GAK DOYAN CEWEK HAHA" Sahut Konan dengan tawa kerasnya.

"VIRALIN BANG!" Bukan Bumi. Itu suara Jovan lagi.

"Elaaah, gue gak jatuh cinta njing. Gue juga normal kali Nan. Anjing emang lo berdua. Punya temen gada yang bener dah."

"LO JUGA!" Teriak Jovan dan Konan secara bersamaan. Alsen mengelus dadanya mendramatisir.

"Kenapa lo mesti mikirin orang yang belum tentu mikirin lo?" Ucap bumi dengan nada datar, sedatar triplek.

"ASEEEKK" Ucap Jovan dan Konan dengan kompak lagi.

Alsen hanya memutar bola matanya malas, "Bumi bucin sanjaya."

"Apa yang membuat anda kepikiran dengan orang yang anda bilang kayak setan kemarin?" Ucap Konan setelah tawanya reda dengan mengepalkan tangan didepan bibirnya, lalu menyodorkan kepalannya kearah Alsen seakan dia adalah reporter yang memegang mic.

Bodohnya Alsen juga menanggapi seakan mengambil mic dari tangan Konan, "Saya tidak tau kenapa saya kepikiran. Saya kesel aja, tapi juga tertarik. Bukan tertarik karena jatuh cinta, tapi karena tertantang."

"Tertantang gimana dulu nih?"

"Saya punya suatu rencana untuk dia."

"Rencana apaan dah?" Tanya Jovan yang memang dasarnya kepoan.

"Gue bakal-"

"Bentar bentar." Konan menyalakan ponselnya dan mengaktifkan perekam disana. "Antisipasi."

"Apaan banget deh lo. Nih ya. Gue kasih tau my plan buat cewek yang udah bikin badan gue tambah sakit, udah numpahin kuah mie ay-"

"BISA TO THE POINT AJA GAK?" Jovan sudah tidak sabar dia memotong ucapan Alsen.

BALANCEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang