5. Resmi Kenalan

42 6 1
                                    

Jangan lupa bintangnya:*

Happy Reading!

***

Saat ini Alsen sudah tiba di rooftop sekolahnya. Mengikuti gadis yang sudah dia kenali dari postur tubuhnya.

Jalan samping gudang adalah jalan menuju rooftop. Dan Alsen hafal betul karena dia sering kesana untuk sekedar sebat atau tidur.

Dia memperhatikan Agatha yang sedang yang sedang duduk terdiam disofa yang ada disana. Ya, gadis yang diikutinya adalah Agatha. Alsen penasaran, hal apa yang membuatnya datang kemari. Sudah jelas pelajaran sedang berlangsung saat ini.

Alsen melihat Agatha mengambil ponselnya didalam saku. Sepertinya Agatha mendapat panggilan masuk.

"Gue di rooftop. Ngadem"

...

"Anjir, lo dikantin?"

...

"Yaudah puas-puasin sono"

Setelah itu Agatha mematikan sambungan teleponnya. Sedangkan Alsen masih setia berdiri dibelakang tumpukan meja disana.

Beberapa saat kemudian Alsen dikejutkan asap yang mengepul dihadapan Agatha.

"Subhanallah, tu orang muka ama kelakuan bisa kagak sinkron gitu ya" Gumamnya sembari mengelus-elus dadanya.

Alsen mendekat kearah Agatha. Dia berniat mengganggu, mengagetkannya dan berharap Agatha tersedak asap rokoknya sendiri. Tetapi suara pelan Agatha yang sarat akan kesedihan membuat langkahnya terhenti.

"Salah gue apa? Kenapa harus gini. Seburuk itu ya gue?" Agatha terkekeh seolah menertawakan dirinya sendiri.

Alsen yang mendengarnya terdiam. Bukan karena iba atau kasihan pada Agatha, tetapi karena tidak mengerti maksud ucapan Agatha.

Agatha menghisap vape-nya lagi. Asap mengepul didepannya kembali. Dia terdiam cukup lama. Memandangi dedaunan pohon yang tertiup angin kesana kemari dengan pikiran yang penuh.

"Elaaah, gue punya utang sama cowok jelek bin ngeselin itu lagi. Dapet darimana duit segitu." Ucap Agatha tiba-tiba yang membuat Alsen tersinggung.

"Gue ganteng" Ucap Alsen lalu duduk disebelah Agatha tanpa permisi.

Agatha menatap Alsen dengan wajah cengonya. Tentu saja dia kaget dengan kedatangan Alsen secara tiba-tiba.

"Ngeliatnya biasa aja"

"Lo.. emang beneran setan ya?"

Alsen menghirup nafas dalam. Berbicara dengan Agatha selalu membuatnya kesal.

Agatha melirik Alsen. Wajahnya terlihat kesal. Agatha mematikan vape rasa anggur miliknya itu. Dia bingung harus mengatakan apa atau harus berbuat apa. Dan diam menjadi pilihan tepat baginya.

"Kelakuan lo emang minus banget ya?" Ucap Alsen dengan nada datar tapi menusuk.

Agatha tidak suka jika orang menilai dirinya sembarangan. "Mulut lo yang minus. Mulut lo tuh sumpelable tau gak!"

Jika Alsen sedang tidak besandiwara dia pasti akan tertawa keras sekarang. Kata 'sumpelable' membuatnya geli. Alsen memang receh. Tapi karna jaim, dia hanya bisa menahan tawanya dengan sedikit tersenyum.

"Selama gue sekolah disini, gak ada cewek se-bobrok lo. Bolos buat sebat"

"Terserah! Hidup gue, gue yang atur" Agatha hendak pergi setelah mengucapkannya. Tapi tangan Alsen lebih dahulu menghentikannya dengan memegang pergelangan tangannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BALANCEDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang