Ep. 01

4.8K 889 391
                                    

Somewhere in Massachusetts, US State 1970

"Mereka bisa tinggal di pusat kota, di perbatasan pantai utara

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Mereka bisa tinggal di pusat kota, di perbatasan pantai utara. Atau dimana saja."

"Is that?"

"Mereka juga biasanya berkelompok dengan gender yang sama but persembahan untuk ritual mereka harus berlawanan gender."

"Ini membuatku takut pulang sendirian."

"Mereka tidak tinggal di hutan atau didekat bukit. Mereka semua bisa saja ada di sekitar kita."

"Memangnya yang seperti itu benar-benar ada?"

"Tentu saja."

"Sampah."

"What?"

Beberapa dari mereka terlarut dongeng yang keluar dari mulut salah seorang pemuda, tentang sebuah sekte pemuja iblis yang akhir-akhir ini muncul ke permukaan sebab katanya orang yang hampir dijadikan korbannya berhasil melarikan diri dan ceritanya meluas kemana-mana. Namun karena tidak ada bukti apa-apa jelas ceritanya cuma jadi konon katanya.

"Yang seperti itu cuma dongeng! Vampire, zombie, mummy, sekarang apa? Sekte pemuja iblis? Yang benar saja." ucap Taylor angkuh seperti biasa.

"Kau tidak percaya?" tanya si gadis yang tak lain adalah kekasih Taylor.

Taylor menggeleng, "Cerita payah yang dikemas murahan begitu terdengar sampah."

Mungkin Taylor memang tidak percaya, kalau saja dia tahu bahwa ada seorang gadis bernama Shannon Beth.

Shannon adalah anggota sebuah sekte pemuja iblis, sebuah kelompok tanpa nama yang berisikan lima perempuan cantik yang menentang akhir dan tergila-gila akan kehidupan duniawi serta kekekalan abadi.

Tidak ada orang yang benar-benar mengenal mereka, setiap orang yang berurusan dengan mereka sering kali dibuat bingung dan setengah tidak ingat apa-apa tentang mereka. Lebih jelasnya keberadaan mereka jadi seperti antara ada dan tiada.

Mereka manusia dan masih berwujud manusia, Mereka juga butuh makan dan minum seperti manusia pada umumnya. Hanya saja jika terluka, memang tetap sakit, namun mereka tiga kali lebih tahan dari manusia biasa.

Mereka punya ritual setiap sepuluh tahun sekali. Yaitu membunuh seorang laki-laki dan mengambil jantungnya untuk dimakan. Sementara darah dan yang lain termasuk nyawanya mereka serahkan kepada iblis. Dengan begitu mereka akan terus hidup di dunia tanpa pernah menua dan tidak kekurangan apa-apa. Mereka bisa menjalin hubungan tapi tidak untuk menikah dan memiliki keturunan.

Mereka juga tidak pernah saling membantu dalam mencari mangsa. Siap atau tidak, pada hari pelaksanaan ritual sang mangsa harus sudah ada. Setiap anggota bergiliran mencari korban setiap tahun, dan pada dekade ini, giliran Charlotte yang tidak lain anggota yang paling terakhir bergabung sekitar sepuluh tahun lalu. Gadis dengan wujud yang masih terlihat berumur dua puluh tahun seperti saat bagaimana Wendy menemukan gadis itu hampir terjun dari sebuah jembatan gantung.

"Sudah dapat mangsanya?" tanya Wendy.

"Sudah dua bulan aku kencan dengannya." jawab Charlotte bangga, sebab jebakannya akan berjalan sempurna.

Wendy menoleh dan menahan tawanya, "Anak sinting."

Hari ini adalah harinya, tanggal 10 Oktober 1970. Seperti biasa mereka semua tidak pernah khawatir soal bagaimana Charlotte mendapatkan mangsa. gadis itu paling lihai dan cepat diantara semuanya. Ketika pelaksaan ritual hampir tiba, Charlotte kembali ke rumah dengan membawa seorang laki-laki tampan.

"Rumahmu agak menepi dan luas sekali." ucap sang Adam begitu sampai di pekarangan rumah gadisnya.

"Ya... Ibuku kurang suka keramaian. You know what, biasanya setiap sore ada banyak burung merpati di halaman."

Bukan main, selain menepi dari keramaian dengan sedikit jauh dari jalan besar, rumah itu juga memiliki halaman yang begitu luas dan jalan tersendiri langsung menuju ke gerbang rumah. Bangunannya juga berbeda dengan rumah-rumah di Massachusetts pada umumnya.

 Bangunannya juga berbeda dengan rumah-rumah di Massachusetts pada umumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ini ibuku," ucap Charlotte sambil memperkenalkan Irene.

"Anakku selalu membicarakanmu." ujar Irene.

"Ini adik ibuku."

"Wajahmu tampan." puji Joyce setelah Charlotte mengenalkannya.

"Terima kasih." balas sang Adam sedikit gugup.

Wah, gila, pikirnya. Taylor tidak mengira dalam satu rumah isinya seperti khusus dikirim dari surga.

"Dan yang ini kakakku, Wendy, Shannon."

"Nice to meet you." ucap Wendy seraya berjabat tangan dengan Taylor.

Sementara Shannon hanya mematung. Ini semua pasti salah. Rasanya jantung Shannon mencelos begitu saja.

"Shannon?"

"Hey, Shannon."

"O-oh, Shannon." ucap Shannon seraya menjabat tangan Taylor.

Tapi sepertinya terdapat masalah, sebab laki-laki yang dibawa Charlotte adalah kekasih Shannon yang mati di tahun 1930.































meet him, Taylor Wilson

meet him, Taylor Wilson

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

how's the Ep.01?

GIRL IN REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang