Ep. 09

2K 628 106
                                    

Ah, bukan lima, empat.

Taylor tampaknya tidak ingin membunuh Shannon.

Pelan-pelan Taylor mulai keluar dari balik tumpukan balok dan mulai mendekat ke arah pintu. Lampu ruang bawah tanah begitu remang-remang, membuat Taylor harus ekstra hati-hati agar tidak membuat suara jika tidak sengaja menginjak apa. Setelah ada dibalik pintu Taylor mencoba berpikir dengan cara apa dia akan melawan mereka. Kelima wanita itu bahkan tidak seperti wanita biasa.

"Delapan menit lagi." hitung Joyce dalam hati, ia sangat ingin menangis saat ini.

Langit kian menggelap dan sorot cahaya bulan nampak jelas. Itu pertanda bahwa iblis sudah siap menjemput. Tanpa aba-aba merema semua erat berpegangan tangan, sama-sama tidak tahu apa yang akan terjadi nanti.

Taylor merasa tidak yakin tapi ia terpaksa harus memantapkan hati. Maka dengan alat seadanya, Taylor akan menjadikan besi penahan pintu ini sebagai senjata, dalam rencananya yang pertama kali akan dihabisi tentu saja Charlotte. Perlahan Taylor mulai mengangkat besi penahan pintunya.

"Enam menit lagi." lagi-lagi hitung Joyce dalam hati.

Hawa-hawa iblis mulai hidup disekitar mereka. Sementara Irene mulai gemetaran, ia benar-benar tidak tahu apa yang akan terjadi setelah ini.

Taylor membuka pintunya pelan dan melangkah keluar. Dilihatnya lima wanita itu sedang berdiri melingkar berpegangan tangan ditengah malam yang cukup terang.

Memang aneh, bagi mereka berlima langit begitu gelap sementara bagi Taylor langit normal-normal saja.




BRUK!!!




Kaki Taylor menendang beberapa tumpukan barang akibat ceroboh.

"TANGKAP DIA!"

Kelima wanita itu mulai berlari ke arah Taylor sementara Taylor mulai berlari ke halaman depan kembali. Untuk wanita lari mereka cukup cepat sampai Taylor sedikit repot karena berlari seraya membawa besi. Sementara kelima wanita itu sudah tidak menggenggam senjata apa-apa.


"AGH!"


Besi yang dibawanya jatuh akibat tangannya yang licin karena keringat. Taylor tidak berhenti, dia mencoba terus berlari agar keluar dari sana. Nafasnya tersengal, dia bahkan seperti sadar tidak sadar. Sebelum mengejar Taylor lebih jauh lagi Wendy berniat mengambil pisau kedalam rumah namun kebetulan ada yang tergeletak didekat pintu.

"IRENE!" panggil Wendy seraya melemparkan pisau.

Irene berhasil menangkap pisaunya meski itu harus menyayat telapak tangannya.

"JOYCE!"

Joyce mengambil pisau itu di tanah dan berlari mengejar Shannon dan Charlotte yang berada didepan.

"AMBIL INI!" teriak Joyce seraya melemparkan pisau ke arah Shannon.

Shannon yang mendapatkannya malah melempar pisau itu ke arah yang bukan kedepan. Membuat Joyce dan Wendy berlari ke arah pisau itu pergi. Irene yang melihat itu sudah tidak bisa menahan marahnya lagi.

Charlotte yang berlari paling cepat diantara semuanya berhasil menendang mendorong Taylor dan membuatnya jatuh karena mulai lelah berlarian.

"SON OF A BITCH!!!" Charlotte duduk diatas Taylor dan memukuli wajah laki-laki itu tanpa ampun.

GIRL IN REDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang