Chapter 5

6 1 3
                                    

Cerita ini hanya fiktif, tidak asli.
Cerita ini murni dari otak penulis.
Jika ada kesalahan saat menulis atau apa mohon di koreksi, karena manusia punya kesalahan.
Mohon bantuannya untuk komen jika ada yang kurang suka, atau ingin menambahkan sesuatu.
Aku kan baca trus dan kalo bisa aku jawab komen kalian
Tinggal kan jejak yaa....

Cerita pertama saya...
Selamat mambaca

--------------------------------------
"Dek gimana harinya disekolah, aman kan? Gak ada yang bully adek?" kata Ferdy yang lagi duduk dimeja makan.

"Baik bang" jawab Yuna yang setengah bohong.

"Jangan bohong dek, ingat kalau ada apa-apa langsung bilang ke kami" kata Ferdy.

"Hooh kak biar adek sentil ginjalnya kalo ada yang nyakitin kakak" kata Carlos dengan roti yang penuh didalam mulut nya.

"Jangan bicara saat makan dek" kata Fitri sambil menyodor kan air putih. "Kalo kakak sih, setuju ama Carlos" kata Fitri sambil ber tos ria sama Carlos. Sedangkan Yuna hanya terkekeh melihat saudaranya yang sangat mengkhawatirkannya.

----------------------------------

"Ehh Yun kamu naik bus lagi?" tanya Gina.

"Iya soalnya seru" jawabnya polis sambil tersenyum manis.

"Oh hoodie kamu ganti trus ya, oh ya kenapa kamu pake hoodie kan cuaca sekarang kan hangat?" tanya Gina penasaran

"Ohh.., soalnya baju sekolah hampir dibilang ketat" katanya polos.

"Apa ini bagian dari rencana mu?"

"Nggak kok, ini murni,aku rese aja pake baju sekolah yang hampir ketat"

'Rencana?' batin seseorang yang tak sengaja menguping.

Ya Yuna hanya memberi tau Gina tentang rencananya, dan dia juga tahu kalo Yuna adalah atlet karate yang terkenal.

"Eh culun lo lama banget datangnya" kata Ray yang menunggu didepan sekolah.

Yuna pun mengisyarat kan kepada Gina untuk pergi kekelas sendirian.

"Nih, antarin tas gue kekelas, trus lo kerjain pr gue, dan nanti istirahat temui gue dikantin" kata Ray dan langsung pergi ke lapangan bola kaki.

Yuna hanya membuang napasnya kasar."sabar Yun kata Gina kalo sabar cantiknya bertambah" katanya sambil menyemangati dirinya.

"Yang ada lo makin buluk" kata seseorang. Yuna pun terkejut.

"Terserah" jawabnya dingin dan memasang wajah datarnya.

"Gue tau namalo Yuna, kenalin nama gue Woozy," kata Woozy ramah.

"Sini gue bantu, pasti lo nggak tau dimana kelas bang Ray kan?" tanya Woozy.

"Aduh aku lupa nanya, hehehehe" Yuna hanya cengegesan.

"Kok kamu baik, pasti minta sesuatu, soalnya kamu anak bola kemarinkan?" tanya Yuna curiga.

"Tak semua orang sama, gue hanya gak suka lihat orang tertindas, ya..., walau gue gak bisa bantu pake tenaga, setidaknya kayak gini juga gak pa-pa" jelas Woozy dengan panjang plus lebar.

Yuna hanya menatap Woozy, mencari ada kebohongan dalam dirinya, Tapi nihil.

"Ngapain lo natap gue?" kata Woozy yang terusik yang dipandangi ama orang yang disampingnya. Yuna hanya menggelengkan kepalanya.

"Udah sampai" kata Woozy yang berdiri disamping kelas 12 ips 3. Yuna hanya melototkan matanya karena dia akan mengerjakan pr yang disuruh Ray tadi, diakan ipa mana bisa dia pelajaran ips, yang hanya tau palajaran ips waktu dia smp.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

You Call Me UGLY??!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang