A4

13 3 3
                                    

"Siapa juga yang mau nyulik Lo" sepertinya orang itu mendengar celotehan ku

Sontak aku pun menoleh melihat orang tersebut

Dan betapa kagetnya aku ternyata dia..

"Satya?!"

"Ayo buruan naik"

"Hah?"

"Ck, cepetan gue sibuk"

"Gue gak minta Lo buat anterin gue"
Kenapa sih ini anak, sekalinya ngomong ngeselin orang.

"Cepetan!"

"Gue gak mau!"

Sontak Satya terlihat celingak-celinguk melihat keadaan sekitar dan itu membuat aku takut

Gimana gak takut coba, matahari sudah beranjak pergi dari istananya digantikan oleh sang senja yang sudah bersinar indah dilangit sana
Yang siap digantikan oleh sang rembulan

Kendaraan pun tak terlihat lagi dijalanan

"Gue hitung sampai 3"

Pernyataan Satya barusan membuatku tegang

"Satu..."

Aduh harus gimana nih?

"Dua..."

Ikut gak yaa?

"Ti-"

Aku sudah berada diatas motor Satya
Sontak seulas senyum muncul dibibir merah Satya. Senyuman manisnya membuat siapapun yang melihatnya akan meleleh ditempat tersebut meskipun dilihat dari spion motor

Apalagi senyum tersebut jarang ia berikan pada semua orang hanya orang tertentu yang akan mendapatkan senyumannya

Apa aku termasuk orang tertentu?

Aishh, apaan sih

****

"Ve, gue mau tanya dong?"

Aku hanya menaikan alisku seolah bertanya 'apa'

"Lo tau nggak?" Tanya Salsa

"Enggak tuh"

"Kan gue belum ngomong" kini Salsa mulai kesal

"Lo tau kan, kak Vanya?" Tanyanya lagi

"Iya, emang kenapa?" Tanya ku balik

Oh iya, Kak Vanya seorang senior yang sangat cantik, dia juga menjabat sebagai ketua Osis. Iya sih kebanyakan orang taunya seperti itu
Tapi, tidak banyak orang yang mengetahui sifat asli ketos itu

"Katanya banyak rumor tentang dia" Salsa berbisik

"Sebenarnya sih gue udah tau itu sejak lama" seru aku yang membuat Salsa heran dan kaget

"Kok lo gak kasih tau gue sih?" Ke kepoan Salsa mulai kumat

Flashback on

Sekarang pukul 9.00 malam. Dan aku masih keluyuran diluar karena sedang mencari makan.
Entah kenapa tiba-tiba perutku begitu lapar, padahal aku tidak terbiasa makan semalam ini.

Aku sedang berjalan ditrotoar jalanan yang sepi
Sesekali aku melihat kesekitar untuk menghilangkan rasa hening ini

Aku membeli Nasi goreng dengan niat dibungkus, karena aku tidak terbiasa makan sendirian disana

Setelah selesai, aku kembali berjalan sedikit cepat. Aku ingin cepat-cepat sampai dirumah dan memakan Nasi goreng ini yang sangat menggiurkan

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 01, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang