01 🌻|Benci kesumat|🌻

84 18 0
                                    



"Mia mia, lo tau ga hari ini-"

"Stop! Kalo lu mau ngomongin si Jisung mending lo jangan nyamperin gue deh!" Mia lebih dulu memotong ucapan teman dekatnya Yeri.

"Lah belom juga kelar gue ngomong. Gue gak lagi ngomongin si Jisung. Gue cuma mau bilang...Lo ngambil mata kuliah tambahan Bahasa ingris kan?"

"Iya kenapa?"

"Katanya dosennya diganti tuh. Denger denger dosennya galak tau."

Mia biasa saja menanggapi ocehan Yeri. Makhluk satu itu memang biang rumpi. Dia hampir tau semua rumor yang sedang menjadi trending topik di kampus. Jadi Mia nggak perlu nanya sana sini atau kebingungan sama berita di kampus. Cukup duduk berdua satu jam saja bersama Yeri sudah bisa membuatnya mengetahui semua topik di kampus selama sepekan.

Bukan karena apa juga. Mia mengambil mata kuliah tambahan Bahasa inggris bukan tanpa alasan. Melainkan karena dia sudah lumayan memahami behasa inggris sejak kelas dua Sma.

"Diem aja. Di tanggepin kek gue lagi ngomong juga."

"Iya gapapa kalo dosennya diganti. Mendingan juga galak daripada lembek lembek kaya kemaren."

Yeri memutar kedua bola matanya karena sikap Mia yang bisa dibilang sangat cuek.

Saat ini mereka sedang di kantin. Jam makan siang hari ini cukup tenang sampai suara ribut mulai terdengar dari pintu depan.

Mia memutar kedua bola matanya malas. Sudah ketebak siapa yang datang. Apalagi melihat ekspresi Yeri dengan tatapannya bak melihat malaikat saat ini. Itu pasti si biang kerok Han Jisung.

Apa Mia nggak bisa makan siang dengan tenang sehari saja?

"YaTuhaaan. Itu anak siapa coba? Kok bisa seganteng itu sih lahirnya... Ya ampun senyumnya itu loh Mi-"

"Gue duluan yah." Mia dengan cepat menyelasaikan makannya lalu keluar dari kantin. Lebih baik cepat pergi dari pada merasa terganggu nantinya.

♥️

Mia, itu mahasiswi biasa. Tinggal sendirian di Seoul. Sebenarnya dia punya adik laki-laki. Tapi adik laki lakinya lebih memilih tinggal sendirian dibanding berdua sama kakaknya entah kenapa.

Orang tua?

Kedua orang tuanya sudah meninggal sejak dia Sma. Sejak itu dia dan adiknya tinggal bersama pamannya sampai dia lulus Sma kemudian memutuskan untuk mandiri sejak kuliah, dan mengurus serta membiayai adiknya sendiri.

Untungnya sebelum meninggal orang tua mereka sudah mempersiapkan secara matang pendidikan untuk kedua anak mereka sampai lulus kuliah. Mia juga membeli apartemen di tengah kota untuk mempermudah aktifitasnya dari hasil menjual rumah lama mereka.

Jadi sekarang Mia hanya perlu bekerja paruh waktu untuk belanja keperluan sehari-hari dan uang jajan adiknya yang selalu dia kirim setiap bulan melalui rekening bank. Ya mereka sangat jarang bertemu. Telpon dan pesan singkat pun jarang.

Mia memasuki ruang kelas. Mata kuliahnya siang ini bahasa inggris. Suasana kelas yang awalnya ribut langsung berangsur tenang sejak dosen baru yang killer-katanya memasuki kelas.

Dosennya kali ini perempuan. Dan kelihatan dari wajahnya kalau dosen ini masih muda. Juga... Cantik.

Lihat beberapa mahasiswa laki laki yang mulai berbisik bisik memuji dosen baru itu. Mereka pasti senang sekali.

Keadaan yang tenang tiba tiba jadi ribut ketika seseorang baru saja memasuki ruang kelas.

"omo! Bukannya itu Jisung!"

"astaga itu Jisung!"

"Aku nggak tau dia masuk mata kuliah bahasa inggris."

Mia yang menyadari siapa yang baru saja datang menghela napasnya. Awalnya kelas ini yang selalu menjadi kelas paling tenang, kini tidak akan sama lagi setelah kehadiran makhluk satu itu.

Dan sejak kapan si Jisung itu mengambil kelas Bahasa inggris? Parahnya lagi dia pakai acara terlambat segala. Dasar memang sok cari perhatian.

Lihat bagaimana saat ini dia tersenyum kepada dosen perempuan itu dan dibalas senyum balik oleh si dosen. Astaga dia bahkan mencoba menggoda dosen baru.

"Yang benar saja." Mia menggelengkan kepalanya kemudian kembali ke sikap cueknya.

Jisung menundukan kepalanya pada dosen itu lalu berjalan mencari tempat duduk yang kebetulan tempat duduk itu tepat berada di depan Mia.

♥️

"Baik untuk tugas kali ini, saya akan beri tugas kelompok yang terdiri dari dua orang. Silahkan maju satu persatu untuk mengambil lot."

Satu persatu orang pun maju untuk mengambil lot mereka. Lot itu berisi nomor dan yang dapat nomor yang sama akan menjadi satu kelompok.

"kelompok 6?" dosen bertanya.

"Kelompok 8?"

"kelompok 9?"

Mia membulatkan matanya ketika mendapati dirinya dan orang yang duduk di depannya mengangkat tangan bersama.

DIA SATU KELOMPOK DENGAN SI BIANG KEROK!!!

astaga ujian macam apa lagi ini. Apa kurang cukup mendengar gosipan tentang dia terus sepanjang hari dan sekarang dia malah harus benar-benar berurusan dengan makhluk itu?

'anjay lah' batin mia.

.

.

.

tbc

ga tau mau ngomong apa cuman pengen nyoba bikin cerita yang pake bahasa nggak baku baku banget.

nb: jan lupa vote karena itu bikin aku makin semangat buat nulisnya:)

Fake InnOcent ; Han✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang