"Sorry.... We are still a friends, I'll still love you, bye.." gue tutup percakapan di telepon itu, gue nggak bisa menanan rasa sakit karena telah memutuskan untuk tak "berpacaran" lagi degan Jacob.
AAAAAAAAAA!!!!!! I'm screaming.
Gue benar benar nggak bisa jauh dari dia, ingat waktu pertama kali kita bertemu saat dia manjadi anak baru disekolah itu dan menempati kelas gue dan duduk sama gue. kita melewati canda dan kesedihan bersama. 'Jariana' adalah sebutan teman disekolah untuk kita berdua yaitu 'Jacob dan Ariana'. kita adalah 'The Cutest Couple' di sekolah gue. ya begitulah teman teman ku sering bicara.
But, Jariana is now just a history.
Aku bisa mendengar tangisannya tadi saat bicara di telepon.
"Heyyy Ari come on! Masuk ke mobil ya semua sudah siap!" Sahutan Kak Louis mengangetkan dan menyadarkan lamunan gue.
"Oke kak" jawab gue. gue mau, mau untuk menetap ke negara yang mendapat julukan 'The Black Country' itu.
***
"Kita sedang dalam perjalanan ke rumah Nenek! Ini di Inggris Ari hey! kita sudah sampai Inggris" seru Kak Ele.
Gue nggak peduli dan hanya melihat ke arah luar jendela dan menikmati perjalanan itu sambil mendengarkan lagu "It Will Rain" nya Bruno Mars.
Dan tiba tiba gue ingat akan sesuatu.
"Kak!!! Aku lupa! Bagaimana dengan kejuaraan dan kenaikan sabuk hitam taekwondo ku di Indonesia? dan bagaimana dengan pentas nyayi dan bermain gitar ku, juga dengan lomba memasakku?" gue nggak bisa santai.
"Ari.. disini juga banyak guru taekwondo kamu bisa melanjutkan hobi kamu semua itu disini okay" sambil sedikit menegokan kepala ke arah belakang dan menyetir kak Louis menjawab.
Arrggggh! nggak pernah suka dengn semu saran merekaa! Taekwondo, bermain gitar, dan memasak adalah semua hobi yang sangat gue minati.
Mereka nggak ngerti gue. Sial!
"Ari, kamu bisa ya jaga sikap kamu nanti saat sampai rumah nenek, hilangakan kalau bisa sifat tomboy kamu itu kamu itu harus jadi cewek yang bener" ledek Kak Ele.
"Brisik" kata gue pelan.
Kak Ele diam, mungik nggak mendengar.
Sekitar 2 jam kemudian......
"We got arrived" kata kak Louis pelan, mungkin karena tak mau menggangu kak Ele yang tertidur.
"Ayo keluar dari mobil Ari, barang barang kamu biar kakak yang bawa" suruh Kak Louis.
Dari kaca, gue melihat banyak remajaremaja 'brithis' yang sedang asik main skateboard, bersepeda, barlarian, atau hanya sekedar mengobrol.
Gue keluar mobil sambil membawa tas gitar, bagpack dan dengan headphone yang masih menggantung di leher.
Tibatiba remaja yang sedang asik itu melihat ke arah gue. Gue asing bagi mereka dan itu jelas. Setelah itu mereka sibuk kembali. Gue juga memandang mereka dibalik kacamata hitam yang gue pake.
Gue kaget saat tibatiba ada seorang anak lelaki kecil sekitar umur 3 tahun memeluk kaki gue dan berteriak "HEY ARIANA!!"
Dia adalah anak dari Kak Zayn dan Kak Perrie, Cameron. Dan dia lah alasan gue mau datang ke sini.
"OMG CAM!! " gue bersahut dan segera menggendong Cam, tak peduli dengan bawaan yang menumpuk.
Saat sampai di dalam gue segera bersalaman dengan Kak Zayn dan Perrie jug dengan nenek gue.
***