Part 3 (15+)

1.3K 38 2
                                    

Kiala memanggang daging asap di atas Teflon. Pagi ini cuaca cukup cerah, hari ini hari sabtu, dimana Kiala bisa bersenang – senang, seharausnya. Tapi Ia mengingat ada pekerjaan tambahan yang harus Ia kerjakan karena hasil desain kemasan yang Ia kerjakan dua hari lalu.

Pekerjaan Kiala tidak salah, malah diterima dengan baik oleh atasannya dan disetujui tim humas dan produksi. Karena pekerjaannya yang memuaskan, atasan Kiala kini meminta untuk mendesain kemasan untuk ukuran anak – anak.

Teh untuk anak – anak?

Mungkin agar anak – anak dapat mempunyai minuman yang sama dengan orangtuanya, dimana orang tua suka minum teh namun dengan kandungan gula yang kurang cocok bila anak – anak yang meminumnya. Maka perusahaan membuat produk sekali habis untuk anak – anak dengan kandungan gula yang tidak sama seperti ukuran orang tua sekali habis.

Jam digital di kompor dapur Kiala menunjukan pukul Sembilan pagi . Kiala meletakan keju lembaran diatas roti isi, tidak lupa dengan selada. Kiala juga menggoreng dua potong sosis untuk Arco. Ia yakin Arco tidak akan merasa kenyang bila sarapan hanya dengan roti isi dua porsi.

Arco bangun dari tempat tidurnya dan menoleh ke arah kiri, menyadari Kiala sudah tidak ada di sampingnya. Arco menuju dapur untuk meminum air, memang kebiasaaan Arco untuk meminum air setelah bangun tidur.

"Kau sudah bangun ? Aku membuat roti isi untuk sarapan."

"Baiklah..."

"Apakah kau di rumah hari ini ?"

"Baru saja aku mau mengatakan. Aku akan pergi bertemu klien hari ini."

"Ini kan hari sabtu, kenapa tidak hari kerja?"

"Entah, aku perlu mengejar projek itu."

"Baiklah, Nanti aku siapkan bekal untuk mu."

Arco yang sedang meminum air langsung terhenti, 'Siapkan bekal ?'

"Kiala..."

"Why ?"

"Apa kamu nggak ingat percakapan kita ?"

"Hmm... oke, aku mengerti. "

Kiala kemudian duduk di kursi dan memakan roti isinya, tanpa menciptakan percakapan apapun diantara dirinya dan Arco. Beberapa menit kemudian Ia menyelesaikan sarapan nya dan pergi ke kamar. Ia meninggalkan Arco tanpa berpamitan.

Hari sabtu? Setiap hari Kiala menyiapkan kemeja untuk Arco kenakan apakah hari libur juga termasuk? Kiala memutar otaknya dan akhirnya jatuh pada baju berwarna biru navy, beserta celana dan ikat pinggang.

Kemudian Kiala masuk ke kamar mandi di kamarnnya. Ia menyalakan kran air dan air mengalir masuk ke dalam bak berendam. Kiala meletakan bom mandi untuk spa nya. Ia juga menyalakan musik. Dalam pikiran Kiala Ia ingin membiarkan dirinya tidak melihat Arco bekerja pada saat hari libur.

Arco mengunyah makanannya sambil menatap lurus ke depan, namun pikirannya kosong. Ia teringat ketika kakanya Bernice sebelum mempunyai Kris, kakak nya yang selalu bersama suami nya ketika pulang bekerja dan berangkat bersama ke tempat kerja. Tidak lupa untuk menghabiskan akhir pekan bersama bahkan mengajak dirinya untuk pergi bersama suami kakaknya.

Apakah Arco juga bisa merasakan hal itu?

Tanpa sadar sarapan yang Kiala buat untuknya telah tandas, tak biasanya Arco makan se lahap ini. Arco mencuci piring dan menuju kamarnya untuk mandi, menyadari Kiala ada di dalam kamar mandi, Ia langsung keluar dan menuju kamar mandi di ruang keluarga .

Kiala tidak sadar Ia sudah menghabiskan waktu mandi lebih lama dari biasanya. Satu playlist di ponsel nya telah terputar semua sebanyak lima belas lagu. Ia kemudian membilas dan mengeringkan tubuh nya .

Our Marriage Life? [ Indonesia ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang