Part 4 (17+)

1.4K 37 5
                                    

*sambil didengerin ya guys! semoga masuk sama latarnya.

Arco melemparkan dengan pelan tempat bekalnya ke meja makan. Kiala yang sedang mengelap meja makan cukup tersentak melihat perlakuan Arco.

"Aku kan udah bilang, jangan bikinin aku makan siang. Kamu ngerti nggak sih?"

"Aku kan cuma bikinin, aku nggak minta kamu untuk bawa itu ke kantor."

"Kamu memang nggak minta aku secara terang-terang an, tapi kamu meletakannya di meja makan setiap pagi dan kamu udah berangkat duluan."

"Kalau kamu nggak mau makan, ya kamu bisa tinggalin aja disitu biar nanti malam aku yang makan, atau kamu kasih ke siapa gitu di kantor. Lagipula aku pake tempat plastik yang nggak ber merk, kamu nggak bawa pulang juga gapapa."

Arco bukan tipe orang yang mudah untuk tidak menghargai makanan bahkan membuangnya. Dalam dua minggu Kiala melakukan kegiatan meletakan bekal makan siang Arco di meja makan dan segera berangkat lebih dulu.

"Ya sudah, mulai besok aku tidak akan membuatkan mu bekal lagi. Maaf ya."

Kiala mengambil tempat makanan tersebut dan menuju area belakang dapur untuk membuangnya, kemudian Ia mencuci tangannya dan menuju ruangan di sebelah kamarnya. Keadaan hati Kiala masih sangat kesal, Ia memutar - mutar bola salju kaca di meja kerja nya dan menatap dengan lekat.

"Biasanya kalau aku mengucapkan permohonan dan mengocok ini, permintaan ku akan terkabul. Apa bola kaca ini rusak?"

DRTTT DRTTTT

Vina

Vina : "Loe mau ikut apa nggak sih ? susah banget deh tinggal bilang iya atau nggak. Visa juga udah loe urus, kenapa jadi ragu -ragu gitu sih."

Kiala membaca pesan Vina secara perlahan dan kemudian Ia meletakan ponselnya. Arco memintanya untuk tidak memasak makan siang, mungkin Ia tidak perlu khawatir apa yang akan dimakan suaminya. Untuk makan malam, Arco bisa makan di rumah orang tuanya.

Kiala to Vina

Kiala : "Oke gue ikut deh.."

Kiala meletakan ponselnya di meja dan pergi ke ruang cuci untuk menyetrika baju nya dan Arco. Ia menyetrika baju seperti biasa ,tidak ada niatan untuk menghancurkan baju Arco karena kesal. Kiala juga menyeterika baju baru yang diberikan oleh Aurora dua minggu lalu.

Dua minggu yang lalu

"Whoaaaaa... "

Kiala menampilkan ekspresi kagum sekaligus senang, Ia menginginkan kemeja dengan tali pita dileher sejak beberapa minggu lalu namun stok nya selalu habis di toko online. Kiala sempat menanyakan pada Cindy apakah mempunyai kenalan yang menjual baju tersebut, namun Cindy mengatakan stok tersebut sudah tidak ada lagi. Kiala cukup kecewa, baju itu sangat imut dan terlihat pas bila Ia gunakan di badannya.

Ia tidak hanya mendapat satu warna namun tiga, warna putih, abu-abu dan juga pink salem, warna kesukannya. Kiala mengeluarkan baju itu dan mencoba mencocokan dengan badannya serta bercermin di depan lemari.

Senyum yang lebar terukir di wajahnya. Kiala kemudian mengecek ada hal apa lagi di dalamnya. Sesuatu bergerak - gerak seperti hidup.

"Apa ini? "

Kiala mengeluarkan bungkusan plastik tersebut dan didalamnya ada sepasang ikan berwarna oranye. Di plastik pembungkus terdapat memo kecil yang berisi pesan singkat.

To : Kiala yang cantik

Ini hadiah pernikahan untuk loe dari kita berdua. Keliatan kayak anak - anak ya? Hehe . Tapi gue dan Cindy sepakat akan membelikan barang mahal untuk anak loe nantinya. Jadi untuk kalian berdua sepasang ikan ini dulu ya. Katanya ikan ini mempunyai ikatan kuat kalau dipeliharan oleh pasangan suami istri. Kalau terjadi sesuatu, salah satu ikan akan keliatan gelisah. Jaga baik - baik ya! jangan sampe mati.

Our Marriage Life? [ Indonesia ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang