Lelaki yang baru ku kenal melalui telephone tempo hari sekarang berada di depanku.
Sebagai muridku. Padahal dia lebih tua dariku. Canggung. Iya banget.
Tapi aku harus kembali pada niat awalku untuk membantunya."Sebelumnya kamu sudah bisa berenang, kan?" tanyaku masih dari jarak jauh.
Dia hanya menarik sudut dari kedua bibirnya, tersenyum tipis. Tapi matanya penuh arti.
Aku menangkap dengan arti berbeda. Sambil melirik ke arah pelampung, "terus ini bebek-bebekan buat apa? Kamu beneran blum bisa berenang?" lagi-lagi aku berusaha menyembunyikan tawaku ketika melihat pelampung kuning berkepala bebek.
Aku meraih pelampung itu dan berenang ke arahnya.
"Kita latihan jalan di air ya.. Kamu pegang bebek ini. Tenang. Kamu tidak akan tenggelam. Ini masih area kedalaman 1,5cm dan kamu masih jauh lebih tinggi dari ini. Kamu pegang pelampung ini. Aku di sampingmu."
Sekali lagi sorot matanya menandakan bahwa dia bingung. Dia mencoba untuk tersenyum tapi matanya seolah tidak tenang.
"kamu kenapa? Kakimu sakit?" Tanyaku sedikit khawatir
Dia hanya menggelengkan kepalanya dan dengan berusaha mengikuti perkataanku.
Aka kaitkan tangannya ke pundak ku. Sambil memegang badannya, aku mencoba membantu dia berjalan. Baru dua langkah, kakinya sedikit tergelincir. Dan ak memilih untuk melempar pelampung bebek itu jauh ke depan.
Kemudian Aku memepetnya kearah pinggir kolam.
"Oke lupakan bebek itu. Tangan kananmu bisa sambil memegang pinggir kolam. Aku membantu dari arah kiri."Dia pun mulai berjalan ke depan dengan pelan.
"
sakit nggak?" tanyaku lagi. Dia hanya geleng-geleng kepala dan tersenyum padaku.
Aku pilih kolam dengan lebar 5 m. Dimana aku sering berlatih dengan murid-muridku. Disini sudah seperti area ku.
Tidak ada yang mengganggu kami di sini. Letak kolam memang di pojok depan. Jauh dari hiruk pikuk pengunjung.
"hmm.. Kak Nik. Gitu kan aku manggilnya? kalau boleh tau, kecelakaan apa yang membuat kakimu seperti ini?"
"kecelakaan mobil" jawabny singkat.
"ditabrak?" jawabanku tak kalah spontan.
"hmmm...".
"terus tanggung jawab nggak yang nabrak? Kan tadi bilang kak Nik bilang sudah 2 bulan pemulihannya"
Dia pun berhenti berjalan dan menatapku dengan sorotan mata mengintimidasi.
"w-w-why?" tanyaku gagap.
Sekali lagi dia hanya menatapku.
"a-a-aku s-s salah yah?" masih dengan perasaan nggak enak karena dari pertanyaanku yang mungkin privasi baginya.
"aku... " akhirnya dia mengeluarkan suara.
"Iya aku kenapa? Eh bukan, kamu kenapa?" tanya ku
" aku rasa.."
Entah kenapa aku melihat matanya sedikit berkaca-kaca.
" iya rasa apa?" aku masih khawatir dan penasaranku bertambah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Strawberry Milk [OnGoing | REVISI]
Teen Fiction--------------- Thank's for waiting and thanks for your vote. Akhirnya come back jg..👏 D-5 sebelum melakukan rutinitas Akan ku up lagi cerita ini. Persiapan judul baru. --------------- New synopsis: Setelah box biru emboss flower yang ditemukan di...