“eh kak iqbal. Itu kak tas temen saya nyangkut di puun” jawab Tania
“ha.. kok bisa”
“ini semua gara-gara temen kakak yang rese itu” ujar Ayu berapi-api
Iqbal hanya terkekeh mendengan penuturan Ayu tentang bagaiman tasnya bisa nyangkut di pohon. Untung saja Iqbal bersedia membantu mereka mengambilkan tas Ayu yang tersangkut di pohon karena ulah si Landak.
“makasih ya kak udah bantui kita” ujar Tania sambil mesam-mesem. Pipi Ayu berkedut jjijik melihat kelakuan temannya itu.
“aduh udah jam setengah 6” ujar Ayu sambil menatap jam tangannya
“gerbangnya…”
teriak mereka ber 3 sambil saling pandang. Semua orang terkejut dan langsung berlari menuju gerbang. Benar saja pak Pendi sudah mengunci semua pintu termasuk pintu gerbang.
“aduh sialan” maki Ayu
“ni si doel anak betawi asli” lanjut Tania. Karna terlalu lelah berharap Ayu hanya menatap malas kearah temannya itu.
“gimana dong, masa tidur di sekolah” ujar Tania santai
“udah ayo ikut gue” Iqbal berjalan dengan diikuti Ayu dan Tania.
Di belakang sekolah
“yakin kak mau manjat tembok? Ini tinggi lo” ujar Ayu cengo
“ya daripada tidur di sekolah” Iqbal
meninggalkan Tania dan Ayu lalu kembali membawa sebuah tangga yang tidak terlalu tinggi tapi jelas itu cukup untuk membantu mereka memanjat tembok belakang sekolah.
“niat amat dah nih orang” bisik Ayu “ketauan deh suka bolos” ujar Ayu sambil menunjuk wajah Iqbal. Sedangkan Iqbal hanya menggaruk tengkuknya yang bahkan tidak gatal samsek.
Iqbal memanjat tangga terlebih dahulu, maksutnya buat bantuin mereka pas turun dari tembok nanti.
“idih sumpah berasa ikut sasuke ninja warior gue” Tania bergidik ngeri karna dia yang kedua memanjat tembok. Hap Tania bisa mendarat dengan mulus tanpa bantuan, wajar dia masih sodara Sun Go Kong.
“yah kok tinggi amat sih” rengek Ayu yang kesulitan untuk turun, bisa manjat ga bisa turun.
“lompat aja Yu, paling cuma patah tulang aja kok” ih si Tania ga punya otak deh…
“iya lompat aja gak apa” Iqbal mencoba meyakinkan Ayu (yakinkan gue juga banggg)
Dengan ragu-ragu Ayu melompat dan....“waaaaaaaa”
Ayu memejamkan matanya untuk menahan sakit tapi ternyata“ha.. kak Iqbal” lalu ia menyadari keadaannya yang kini berada dalam gendongan emaknya, eh Iqbal deh. Soalnya si Iqbal tadi nengkap tubuh ideal Ayu.
Awkrad momen sempat terjadi beberapa detik ketika Iqbal dan Ayu saling pandang sedangkan Tania melongo kek sapi ompong.
Sampai akhirnya mereka tersadar dengan suara adzan yang berkumandang
“astaghfirullah” keduanya terkejut dan langsung bertingkah aneh
“idih… mau muntah gue” ujar Tania
“ udah maghrib ayo cepetan pulang” ketiganya langsung berjalan menuju halte.
“jam segini mana ada angkot” Ayu netap nanar kearah jalan
“eh kalian gapapa kalo gue tinggal? Mau solat maghrib takut ga keburu nanti” ujar Iqbal sambil melihat jam tangannya
“iya kak ga papa solat aja, nah itu ada angkot kok” Tania melambaikan tangannya untuk menyetop nagkot biru.
“kalian searah?” Iqbal menatap Tania dan Ayu bergantian
“iya kak kita sekompleks kok”
“emm.. yaudah kalau gitu ati-ati dijalan”
ketiganya pun berpisah karena waktu wehehehheh.
Dirumah aja, sambi baca wattpad gaes.
Selamat menunaikan ibadah puasa untuk kalian yang menjalankan.Be happy, Keep healty, and always positive thinking....
Lup Uh
~EK~