Gerutu Ayu sambil menusukkan lidi ke pentol somay yang membuatnya ditinggal mamang angkot. Meskipun menggerutu Ayu tetap saja menikmati makanan itu sambil melihat kendaraan yang berlalulalang mengejar waktu agar bisa pulang tepat waktu.
Cukup lama Ayu menunggu angkot lewat, waktu yang cukup untuk menghabiskan seporsi siomay dan mencernanya, kini perut Ayu terasa mules karna reaksi sambal yang ia tambahkan tanpa memikirkan akibatnya.
“eh kata nenek, biar bisa nahan BEOL ngantongin batu ya” ujarnya, lantas ia mengambil kerikil yang ada di dekat spatunya.
10 menit berlalu angkot yang ia damba tak kunjung tiba. Matahari perlahan kembali keperaduannya menandakan sebentar lagi hari akan gelap. Lengkap sudah penderitaan Ayu manakala alam terus memanggilnya dengan gemuruh perih didalam perutnya.
“eh ngapain lo disini, nunggu pelanggan?” tanya Kiki yang datang entah darimana asalnya
“mulut, sembarangan banget” jawab Ayu
“kak anterin pulang dong” pinta Ayu sambil memelas
“idih, ogah ah.. “
“sumpah jahat lo, kalo gue kenapa-napa lo juga yang susah”
“apa hubungannya coba”
“ya ampun kak tolongin napa, gue udah ga tahan ini. Resep genggem batu ga mempan”
melihat ekspresi Ayu Kiki tertawa geli, “sumpah ini cewek ga ada angun-anggunnya samsek” batin Kiki
“sono di semak-semak aja” ledek Kiki, Ayu mendengus kesal
“pliiis lah kak anterin gue pulang dong” Ayu mengeluarkan jurus andalannya, tampang sok imut, eh emang imut sih dia.
Kiki makin merasa gemas, bukan karna wajah imut Ayu tapi karna kelakuan Ayu yang membuatnya pengen menyubit ginjal cewek itu.
“ya udah ayok, rumah lo dimana?”
Ayu langsung naik motor Kiki tanpa aba-aba, membuat sang empunya terkejoed
“astaghfirullah pelan-pelan napa”
Ayu hanya nyengir lantas menyebutkan alamat rumahnya, lengkap.
(Skip)
Setelah 10 menit melakukan perjalanan yang diwarnai dengan kejadian dramatis, akhirnya mereka sampai di depan rumah dengan gerbang yang tidak terlalu tinggi.
“lain kali bawa helm dua donk, gue hampir mati gara-gara ketakutan tau ga. mana lo bawa motor dah kek syaiton”
“ngapain juga gua bawa helm dua, hah? Gua bukan tukang ojek. Lagian lo sendiri yang ngeyel minta danterin pulang”
Yah jadi, mereka tadi dikejar-kejar sama polisi karna Ayu sebagai penumpang tidak menggunakan helm. Ditambah lagi motor Kiki yang jauh dari SNI.
“Yu, gua mau…”
“aduuuuhhh ngomongnnya besok aja di sekolah deh kak gua udah kebelet. Maaf ga bisa nawarin lo mampir, makasih udah nganterin. Dah lo pulang gih, gua masuk duluan”
Ayu berlari masuk kedalam rumahnya, karna panggilan alam yang sudah tidak bisa di pending.
“etdah, gue ditinggalin” Kiki tersenyum geli
“dasar botcah.. liat aja lo nanti”
Kiki menghidupkan motornya dan melaju menjauh dari rumah Ayu.
Keesokan harinya….
“assalamualaikum” Ayu menutup pintu rumah dengan terburu-buru.
Iyah pagi ini dia kesiangan gara-gara semalem ga bisa tidur, coba tebak kenapa? Yak betol.. masih dengan pasal yang sama. Ternyata efek sambal somay yang ia beli begitu dahsyat. Membuatnya ga bisa tidur sampe jam 2.30 ibunya yang merasa terusik dengan pergerakan Ayu di lantai atas segera menghampiri anaknya dan memberikan obat biar Ayu ga bolak-balik ke kamar mandi.
“astaghfirullah” jantung Ayu semakin tak karuan manakala mendapati Kiki sedang menunggunya diluar pagar rumah.
“ngapain lo?” ujar Ayu
“nungguin nyokap lo jadi janda” ujar Kiki asal
“ih si anying, sembarangan kalo ngomong” Ayu menabok lengan Kiki, membuat pemuda itu meringis keaduhan.
“ihh,,, anjir cantik-cantik kok sadis”
Pipi Ayu memerah ketika mendengar kata cantik dari Kiki, entah sengaja ataupun tidak disengaja, tapi kata itu membuat pelangi muncul diatas kepalanya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
