Inget kata kang parkir...
Yak mundur.... mundur....
~frll_ino~Malam hari di rumah Farel
“HATCUUUHHHHHHHH… SRUUUT” suara ingus Kiki
“REEEEELLLL TISUUU….BURUUUU”
“iya..iya. Nih” Farel memberikan gulungan tisu wc pada Kiki, soalnya dia udah ngabisin stok terakhir tisyu merk “BAGUS” di rumah Farel
“ga ada yang lain?” tanya Kiki. Farel menggeleng
“HATCUUUUUUUUUH”
“salah sendiri ngapa makan es krim coba, udah tau alergi”
“eee, gue ga sadar” ujar Kiki dengan suara sengau
“ga sadar kok abis 5 bungkus”
Iya.. jadi pas Farel nemuin Kiki dia lagi duduk bersama 5 bekas bungkus ice cream.
“suka tu boleh, goblok tu jangan” Farel menonyor kepala Kiki
“jangan goblok-goblok amat jadi cowo”
Cekleeeeeek....(pintu kamar dibuka)
“Farel… ngomong apasih kasian Kiki lagi sakit itu”
lantas membuat Farel terkejut
“mami ni kebiasaan. Kalo masuk ketuk pintu dulu donk” gerutu Farel
“Ki ini mami buatin susu jahe sama bubur di makan buruan ntar keburu dingin, mayan bisa ngangetin badan” ujar wanita itu yang tak lain maminya Farel
“makasih mi” Kiki menerimanya dengan senang hati
“udah seminggu ini kalian ga ada kumpul dirumah”
“lagi pada sibuk mih, Gilang seminar beasiswa di Yogya, Iqbal lagi jalan sama cewek barunya”
mendengar kalimat terakhir, Kiki langsung menatap sengit kearah Farel
“apa lo, cemburu ha? Makanya jangan jadi pengecut lo” ujar Farel, Kiki hanya mendengus kesal.
“Farel, udah donk. Ki di makan ya, mami mau keluar dulu”
“udah makan gih biar reda pileknya, jum’at besok kita pensi mingguan. Kalau si Gilang tau bisa abis gue di omelin dia karna ga bisa jagain elu” ujar Farel
Kiki tersenyum dalam hati, ia sangat senang memiliki teman-teman yang selalu memperhatikannya, yang selalu menyemangatinya, yang selalu ada ketika orang-orang yang ia kasihi meninggalkannya.
(Skip)
Kiki membanting stick PS nya dan menatap kearah jam dinding yang menunjukkan jam 11 malam.
“gue mau pulang deh” Kiki memakai jaketnya dan mengambil tasnya yang ada di sofa
“ga nginep aja? Udah malem ini”
“gak deh. Gue mau balik, pintu rumah ga gue kunci tadi “
Farel hanya menggelengkan kepala karna kecerobohan sohibnya ini
“ yau udah ati-ati” Farel bangkit dan mengantarkan Kiki keluar rumah.
Sesampainya dirumah
Sepi… beginilah keadaan rumah Kiki setiap hari. Ia tinggal seorang diri disebuah rumah yang tidak terlalu mewah. Ini peninggalan dari almarhumah ibunya. Rumah ini memiliki kenangan yang sangat berharga bagi Kiki.
Ibunya meninggal saat ia masih berusia 7 tahun dan setelah ia masuk smp ayahnya menikah lagi. Saat sma Kiki memutuskan tinggal sendiri di rumah ini.
Alasan ia memilih hidup sendiri selain ibunya, ia juga tidak setuju dengan hubungan ayahnya dan istri barunya ditambah lagi ambisi mereka menguasai harta hasil jerih payah ibunya.
Kiki membanting tubuh di kasur, ingatannya kembali melayang pada sosok dua sejoli yang ia temui di bazar tadi. Lalu ia teringat akan dosa-dosanya kepada Ayu.
Kenapa ia tidak bisa menatap gadis itu dengan tenang, selalu saja jantungnya degak degup macam musik diskotik, ditambah lagi Kiki selalu melakukan perbuatan kasar saat bertemu dengan Ayu. Wajar saja kalau sekarang Ayu makin benci padanya apalagi karna kejadian kemarin.
“haaaah” Kiki menjambak rambutnya penuh rasa frustasi.
Tapi dibandingkan masalah hati, kenapa jendela kamar Kiki terbuka? Lalu ia mengedarkan pandangan kesetiap sisi ruangan.
“anjiiir PS gue ilang” Kiki baru sadar benda keramat itu sudah tidak ada di tempatnya.
Kiki langsung lompat dari tempat tidurya.
“laptop gue…..” ia juga mendapati laptopnya sudah tidak ada di tempat. Dan....
“gitar gueh” Kiki keluar dari kamarnya mengitari ruangan-ruangan di rumahnya, di studio musiknya, ah untung perangkat ngeband mereka tidak hilang. Tapi Kiki tidak menemukan keberadaan gitarnya.
“bangsattttttt”
Di rumah saja baca wattpad gaes..
Selamat hari raya idul firti
Mohon maaf lahir dan batin🙏🕌🙏
Be happy, keep healty, and always positive thinking
Lup uh....
~EK~