Twenty Seven

772 113 3
                                    

Jisung, Somi, Yireon, Lia, dan juga Mia lari - larian masuk ke sekolah ga ngepeduliin baju mereka yang basah karena hujan turun

Terulang lagi kejadian mereka panik nyariin Bella. Tujuan pertama mereka tentu kelas

Karena terakhir mereka ketemu Bella di sana. Jisung yang pertama masuk kelas langsung lari ke mejanya Bella

Ia mematung. Tas Bella masih ada di sana tapi orangnya ga ada. Jisung jadi makin panik

"Loh Bella kemana?!" Tanya Yireon gak kalah panik

"Ini hpnya Bella bukan?" Mereka serempak menoleh ke Lia yang barusan ngomong sambil menunjukkan ponsel milik Bella

Jisung merebutnya kemudian membuka ponsel milik gadisnya itu. Ia sedikit tersenyum melihat lockscreen dan wallpaper yang Bella gunakan

Namun ia tersadar bukan saatnya untuk baper sekarang. Jisung ngebuka aplikasi whatsapp Bella

Ada dua nomor ga dikenal di kolom teratas. Itu artinya dua nomor itu yang baru aja kontakan ama Bella

Jisung ngebuka kolom chat yang paling atas dulu. Nomor itu mengirim Bella foto. Jisung mengeraskan rahangnya saat melihat foto itu, fotonya dan Mia tadi

Lalu ia beralih ke nomor satunya, ia membaca chat dari nomor tersebut lalu menatap tajam riwayat chat itu

"Ini bukan nomor gue tapi dia ngaku jadi gue" ucap Jisung. Dadanya sudah naik turun menahan emosi

Somi melebarkan matanya lalu mengambil alih ponsel Bella dari Jisung

"Eh itu ada sapu tangan" tunjuk Mia ke bawah kursi Bella

Lia mengambil sapu tangan itu lalu menatapnya lekat

"Yireon, suruh Renjun lacak dua nomor ini" Yireon mengangguk dan mulai mengeluarkan ponselnya

Jisung menduduki dirinya di kursi Bella, ia mengacak rambutnya frustasi

Kemana gadisnya pergi? Jangan sampai Bella kenapa - napa karena Jisung ga akan biarin orang yang udah nyakitin Bella gitu aja

___

Sementara di lain tempat Bella mengerjapkan - ngerjapkan matanya. Ia meringis pelan merasakan banyak goresan kecil di wajahnya, kaki dan tangannya pun diikatkan ke kursi kayu yang ia duduki

Bella mengangkat kepalanya perlahan untuk melihat sekeliling

"H-Heejin?" Lirih Bella saat melihat gadis itu berdiri di hadapannya menatap Bella dengan mata berkaca dan sebuah silet di tangannya

Bella menggigit bibir bawahnya menahan sakit saat perutnya terasa ngilu, sepertinya baru saja ditendang ketika ia tak sadarkan diri

Heejin melangkah mendekati Bella, ia berjongkok di hadapan Bella. Bella menatap sendu Heejin yang menunduk

Apa Heejin masih marah dengan kedekatannya dengan Renjun hingga mengikat dan menyakitinya seperti ini?

Bella tak menyangka Heejin akan seperti ini karena di kelas Heejin orang yang pendiam bahkan Bella jarang berinteraksi dengannya

Bella mengerutkan dahinya saat mendengarkan isakan dari mulut Heejin

"H-Heejin lo ga papa?" Tanya Bella susah payah. Ternyata sudut bibirnya sobek, oh Bella tidak tahu separah itu ia terluka

___

Jisung, Felix, Renjun, Jeno, Haechan dan juga Somi turun dari mobil menuju gudang tua yang sudah reot

Setelah menghubungi Renjun tadi mereka bergegas menuju tempat yang sudah dilacak oleh Renjun

Memang sengaja hanya laki - laki yang mencari keberadaan Bella untuk berjaga - jaga sementara yang perempuan dipaksa pulang. Kecuali Somi yang sebelas duabelas sama Bella

Mereka berdua anak bela diri dan Somi yang kukuh untuk ikut akhirnya ikut juga

"Lo yakin di sini Jun?" Tanya Haechan menatap gudang tua di depannya

"Gue yakin mereka di dalam" balas Renjun yakin

"Ya udah, kita ke dalam" ucap Felix kemudian mereka memasuki gudang tua yang lumayan luas itu

Jeno membuka pintunya tapi tak mendapati apapun di dalam, kosong

Jisung berdecak, kemana orang sialan itu melarikan Bella?!

"Njun gak ada-"

"Eh itu masih ada pintu" sela Somi saat Haechan hendak protes melihat tak ada apapun di ruangan ini

Merekapun bergegas menuju pintu tersebut. Mereka sukses dibuat terkejut melihat kondisi Bella yang mengenaskan dan juga Heejin yang memegang silet di hadapannya

"Bella!" Pekik Somi lalu berjalan mendekati Bella yang diikat di kursi namun ia beralih ke Heejin yang ketakutan

Somi mencengkeram baju Heejin dengan tatapan tajamnya. Jisung yang khawatir segera membuka ikatan pada tubuh Bella dibantu Felix dan Renjun

Sedangkan Haechan dan Jeno berusaha menahan Somi

"MAKSUD LU APA NYAKITIN TEMAN GUE?!" Bentak Somi di depan wajah Heejin yang sembab

Haechan menarik lengan gadisnya pelan namun ditepis Somi

"Som, udah jangan gitu" ucap Jeno menenangkan. Somi kalo marah gini ngeri banget ngalahin Buk Nayeon yang galak

"APA? LO MAU BELAIN DIA HAH?!"

Haechan kembali menarik lengan Somi

"GA USAH TAHAN GUE! CEWEK KURANG AJAR INI PANTES DAPET BALESANNYA-"

"Wah lu lemah banget Bel pake manggil teman lo segala"

Mereka semua kompak menoleh pada seseorang yang baru datang dengan lima orang bodyguard berbadan besar di belakangnya

Mereka melebarkan matanya, terutama Felix melihat gadis yang menatap Bella dengan senyum miring

"Ckck kalian semua gak guna tau gak"

Jisung hendak menghampiri gadis itu dengan emosi yang sudah memuncak namun Felix menahannya

Gadis tadi memberi kode kepada bodyguardnya untuk menyerang mereka. Anak buah itu mengangguk patuh lalu mulai menghajar para lelaki di sana

Sementara Somi beralih kepada Bella untuk melindungi temannya yang sudah lemas

Heejin terduduk menahan tangisnya saat Somi melepas cengkeraman pada bajunya, ia membuang silet yang ada di tangannya ke sembarang tempat

Ia menatap gadis yang menghampirinya dengan takut

"Lo gini doang gak bisa, sampah!" Gadis itu menendang kepala Heejin hingga Heejin tergeletak pingsan

"Heejin!" Somi yang melihat itu menatap tak percaya kepada gadis yang malah tersenyum iblis, "LO YANG GAK GUNA ANJING!"

Brak

Perkelahian yang terjadi di ruangan itu terhenti saat pintu didobrak dan polisi mulai berdatangan

___

Iya tahu aku drama 🙄😂
Votement dong guys

[✔] WHO AM I || Han JisungTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang