✎ᝰ┆09

1K 165 5
                                    

***

- Kak Jae -

***

Hari ini tanggal merah, jadi Yeri memanfaatkan hal itu untuk bersantai seharian di dalam kamarnya. Ya ekspektasi nya memang begitu, tapi realita kadang tak sejalan kan dengan apa yang dipikirkan.

Yeri yang niatnya ingin tidur seharian pun gagal karna sang mama tercinta — Airin— memaksa gadis cantik itu untuk bangun.

"Ya ampun, ini anak gadis mama kenapa nggak bangun sih? Cepet mandi sana, bantuin mama bikin kue ayok" Airin membuka tirai kamar Yeri, sehingga memberi akses untuk cahaya matahari masuk.

"Lima menit lagi ya ma," cicit gadis yang kesadarannya belum terkumpul sempurna.

"Mama tunggu ya, kalau lima menit lagi kamu ngga turun kebawah, uang jajan nya mama potong" Airin keluar dari kamar anak gadisnya itu, bertepatan dengan itu pula mata Yeri terbuka sempurna.

Bisa gawat kalau uang jajannya di potong.

Mau tak mau Yerina bangkit dan membersihkan diri, hancur sudah ekspektasinya hari ini.

Setelah mandi, Yeri keluar dari kamarnya dan pergi menuju dapur. Ternyata semua orang di rumah itu sudah bangun, hanya gadis itu saja yang telat bangun. Bahkan Jevan yang terkenal kebo aja udah sibuk ngerapiin taman belakang dengan Seno dan Jaeffry.

Iya, Jaeffry masih ada di rumah Yeri karna bunda Jessica baru bisa pulang besok atau lusa.

"Mama mau bikin kue apa?" Yeri datang menghampiri sang mama yang sibuk menyiapkan bahan-bahan.

"Brownies coklat sama cup cake coklat, suka?" Airin.

"Ya suka lah, masa mama masih nanya" Yeri membantu sang mama menyusun alat dan bahan untuk membuat kue.

Setelah semuanya siap, ibu dan anak itu mulai membuat brownies dan beberapa cup cake. Ternyata Airin barusaja mendapatkan resep dari Yunni, jadi ibu muda nan cantik itu mau mencoba resep itu langsung.

"Ini tinggal di panggang doang, kamu siapin minum gih buat papa, adek, sama Jaeffry. Nanti kalau brownies sama cup cake nya udah mau di hias, mama panggil lagi" ujar Airin.

Yeri menurut, gadis cantik itupun beralih menyiapkan jus jeruk untuk ketiga pria yang tengah sibuk membereskan taman itu. Berkumpul bersama adalah hal langka di rumah keluarga Adinata, karna baik Seno maupun Airin sangat jarang berada di rumah.

Setelah menyiapkan tiga gelas minuman, Yeri membawanya menuju taman belakang. Dari ambang pintu sudah terlihat sang Ayah yang sibuk memotong rumput taman yang mulai tinggi, sedangkan Jevan sibuk merapikan pot bunga tulip kesayangan ibundanya.

"Papa, Jevan, ayo sini minum dulu. Yeri bikinin jus jeruk nih" Yeri menaruh nampan berisi tiga gelas jus jeruk keatas meja yang berada didekat ayunan.

Seno dan Jevan pun bergegas mendekati Yeri, jelas sekali kalau keduanya kelelahan. Apalagi Jevan yang mukanya sudah kusut begitu.

"Kak Jae man pah?" tanya si cantik Yerina.

"Di halaman depan, Papa suruh potong rumput" balas Seno setelah meneguk jus jeruk buatan anak gadisnya.

"Pake gunting?" Yeri

"Iya, pake gunting yang lipat yang kecil itu" Seno.

"Ih papa kok tega banget?! Kasian dong kak Jae nya," kesal Yeri.

"Ya mana mungkin lah papa suruh potong rumputnya pake gunting lipat, ada-ada aja kamu" Seno tertawa melihat wajah panik anak gadisnya itu.

"Terus pake apa?" tanya Yeri dengan raut wajah bingungnya.

Kak Jae [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang