kimetsu no yaiba : Fate Vs Feeling 💠in The Case Of Koucho Family 💠

part 3

                                  Story by
                          Blackrosemery

          Kimetsu no yaiba: fate vs feeling
      💠in the case of koucho family 💠
                          -rapat penting -

Tokyo 2020
21:00

"Baiklah... untuk yg selanjutnya, saya persilahkan untuk instruktur shinazugawa maju dan menjelaskan tentang misi kita "

Tunjuk pria berjas rapi yg sedang berdiri di sebuah ruangan. Disana gelap. Hanya ada monitor yg menyala dan beberapa orang yg duduk di meja bundar yg panjang.

Pria berumur 35 thn itu maju, rambutnya yg pirang putih dan bahunya yg kokoh mempertegas sang pemilik yg mempunyai banyak bekas luka di Wajahnya itu.

Sanemi shinazugawa,

Adalah nama nya. Dia Berprofesi sebagai instruktur di sebuah organisasi mata mata terkenal  di jepang. Keahliannya dalam pertarungan tangan kosong dan penggunaan katana membuat nya terpilih untuk melatih para pemula yg masih muda. Meskipun memiliki sifat yg tempramental dan kasar  , dia berhasil menyandang gelar sebagai pelatih terbaik di organisasi.

Maju dengan wajah yg cerah, sanemi yakin akan presentasi nya akan berjalan lancar.

" saya tidak akan bertele2 ... jadi semuanya, di kesempatan kali ini saya akan menjelaskan misi yg akan di lakukan oleh anggota unit D-57 yg akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan ..."

Semua mata melihatnya, tapi tak satu detik pun ia merasa gugup. Sungguh orang yg pemberani sekali.

"Misi ini adalah misi penyamaran, lokasinya adalah sebuah sekolah asrama yg berlokasi di Tokyo avenue..
Di curigai sebagai pemasok senyawa berbahaya yg akhir akhir ini menjadi teror di asakusa.

Kalian mungkin bertanya, mengapa sebuah sekolah? Dan mengapa pula itu ada di tokyo yg penjagaan nya lebih ketat? Apakah kita masih terlalu longgar dalam mengawasi?  Itu tidak benar...

Karena Jawabannya ada satu..."

Sanemi mengambil tablet bermerk apel yg tergeletak di meja depannya.
Lalu menggeser layarnya ke kiri, menuju file yg selanjutnya.

"Sumire koucho, putri sulung keluarga koucho yg meninggal dalam kecelakaan lab 3 tahun yg lalu . Gadis berusia 19 tahun itu tewas setelah melakukan sebuah percobaan pada senyawa berbahaya yg baru saja dia temukan.

Keluarga koucho sudah melapor ke polisi, tapi setelah penyelidikan setengah rampung, mereka membatalkan laporan dan memilih untuk menyelesaikan masalah ini dengan pihak sekolah secara kekeluargaan. Bahkan dokter yg mengautopsi jasad sumire ikut menghilang dan tidak dapat dihubungi...

Selain itu, yg membuat kami makin curiga... ledakan yg terjadi di toko mainan di asakusa kemarin, memiliki tipe ledakan yg hampir sama dengan ledakan waktu itu.
Tim kami berusaha menarik benang merah di antara kedua kasus ini, lalu setelah diskusi yg panjang akhirnya kami sedikit mengerti.. dan menyimpulkan beberapa poin...

Pertama : jika kedua ledakan memiliki kemiripan jenis ataupun susunan, maka itu berati keduanya dibuat dengan formula yg sama / bom yg sama

Kedua : jika kematian sumire karena ledakan sebesar di kejadian kemarin, maka mustahil jika jasad nya ditemukan dan sekolah hanya mengalami kerusakan pada lab nya saja... mengingat kejadian kemarin yg  membakar seluruh gedung dan hampir membakar hangus semua jasad korban yg ada disana

Ketiga: kita tidak bisa menyimpulkan kesamaan pada kedua kasus ini jika tidak memiliki bukti yg kuat atas  kedua zat atau senyawa peledak ini ... karena itulah kami
Berusaha mencari file file dari kejadian di sekolah itu.