Pertengkaran hebat terjadi antara aku dan dia (pria lain). Semua tenaga telah ku kerahkan untuk menyelesaikan masalah yang ada. Masalah yang bersumber dari hatiku. Aku hanya dapat terpejam dan terpenjara oleh keputusan ku mengakhiri semuanya.
Gelisah tak tertahan dan saat itu aku ingin pulang. Aku tak sanggup dengan pertengkaran 2 rasa di dalam hatiku.
Dia ( pria lain) meminta ku untuk meninggalkan sang suara pertamaku saat itu. Aku menyanggupinya saat itu. Tetapi apa yang terjadi rasa itu semakin bergejolak dan tak terelakkan setiap detik aku bertatapan dengannya.
Sampai akhirnya 2 rasa yang berkecamuk di hatiku mulai ada yang tersingkir.
Butiran debu yang tertahan sore itu membuat ku terpaku pada sebuah kursi yang menghampiri jendela. Lamunan kosong tanpa arah dan sesekali kudengarkan bisikan ruang hatiku.
" Ma pinjam Ponsel " terdengar suara dia yang mendekat k arahku.
" Untuk apa ? Ini.. " kuberikan Ponsel ku padanya
Dia mengambil ponsel ku dari genggaman yang dia tahan oleh tangan dengan sentuhan beberapa detik.
Entah apa yang dia lakukan dengan Ponselku. Hatiku tetap berkecamuk seakan bertengkar dan mendorong salah satu untuk keluar dari ruang hatiku.