Pagi ke pagi..
Siang ke siang..
Malam ke malam..
Semua terasa seakan menusuk kalbu. Di tengah gelap beriring cahaya bulan aku menatap langit berharap ku temukan jawaban tentang perasaan hatiku.Apa aku hanya jatuh cinta saat aku berada di sampingnya ?
Apa aku mencintainya saat aku berada tepat di hadapannya ?Pertanyaan yang terasa mengusikku hari-hariku. Sejenak ku pejamkan mataku sembari berdoa.
" ya Tuhan.. Siapa sebenarnya yang engkau kirimkan untukku saat ini. Dia yang menemani hari-hariku mendekap saat takut dan gelap, Sadarkan aku Tuhan.. berikan aku jawaban tentang perasaan yang singgah ini, Apakah dia akan menetap di hatiku selamanya atau hanya saat aku dan dia di 1 atap di sekap oleh pembatas "
***
Esok Hari dengan cerita yang berbeda dan tetap tentangnya.
Kesibukan yang dia jalani menuntunnya untuk ke sebuah ruang tanpa batas dengan tugas. Menatapnya di bawah langit sore dengan tatapan yang luas dan balasan senyumannya yang tiada mampu ku katakan dengan kalimat.Malam Tiba menutup hari itu.
" Hy capek ya ? Mandi sana.. Bau. " Sapaku padanya.
" Bauuu tapi kamu mencintaiku kan " Jawabnya dengan menggenggam tanganku.
" Aaaarrrrggghhhhh sakit, jangan mencubit gitu.. hmmm " pekiknya saat jari ini menarik sebagian kulit perutnya.
" Mangkanya kalau di suruh mandi it mandi bukannya ngegombal " ucapku.
" Eh eh berhenti deh pacarannya.. magrib " ucap putri judes.
Terlelap sudah tidurku malam itu dengan bayang-bayang semu.