Part 8

20 4 0
                                    

Bising terdengar dan tertangkap oleh kedua telinga. Ponselku terus berdering di pagi hari. Entah dari siapa pesan yang begitu banyak.

Hingga kulihat puluhan pesan masuk. Pesan Grub WhatsApp dan Pesan dari dia.
Padahal kita satu atap dan dia bisa saja berbincang langsung denganku.
Saat ku baca pesan dari dia, kutemukan beberapa pesan yang tidak mungkin di katakan secara langsung.

"Ma I love you" (pesannya menggoyahkan hati)

" Ini orang masih pagi udah bilang gini " ucapku saat membaca pesannya.

Aku yang sedang membelai lantai saat itu langsung menuju sofa yang ada di ruang tamu. Pesan yang dia kirimkan ku balas dengan ketikan yang berulang, karena bingung harus menjawab apa dan harus bagaimana.

" I Love you to pa , masih pagi ini udah bilang gini, kenapa ? " ( balasku)

" Enggak cuma mau bilang itu aj, pokoknya aku bakal bilang itu terus setiap hari " ( Balas dia )

" Emangnya harus ? Kalau aku enggak jawab gimana ? " ( Aku )

" Harus dan kalau kamu enggak jawab aku bakal kirim dan ngomong gitu terus sampai kamu jawab " (Dia)

" Loh kok ngotot sih ? " ( Aku )

Tiba-tiba ku dengar langkah menuju sofa yang ada di depanku. Tampak dia yang duduk menghadap ku dan memegang ponsel. Ku lirik dan dia menatapku dengan senyum.

" Aduh ni orang kenapa pula di depanku " ( Bisikku dalam hati )

Ponselku kembali bergetar dan dia membalasku pesanku.

" Kenapa ? Enggak ada yang salah kan ? " ( Dia )

" Lah iya, masa setiap hari kamu mau ngulangi kalimat yang sama " (Aku)

" I love you " ( Dia )

" Astagfirullah, ni orang kenapa.. " (Aku)

" Jawab aku ma, aku enggak akan berhenti sebelum kamu jawab " ( Dia )

Akhir kata dan ku sudah habis kata-kata. Kegiatan berbalas pesan Via WhatsApp pagi itu berlanjut dengan berhadap-hadapan.

Suara Pertama Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang