Setelah berbuka bersama, para remas membersihkan halaman yang tadi dipakai untuk buka bersama.
Setelah halaman bersih, Taufik dan teman-temannya duduk diteras masjid sambil mengipas wajahnya dengan pecinya.
"Sebelum isya, kamu mau ketemu calon istrimu dulu apa enggak?" Tanya Imin, tentunya kepada Taufik.
"Ayo kalau mau nyamperin mereka, aku udah gak sabar pengen ketemu neng Jihan." Sahut Bobi
"Yeu dasar, bukannya tadi udah ketemu pas di balai?" Tanya Aming
"Iyasih, tapi tadi aku belum nyapa." Jawab Bobi
"Fik, gimana?" Tanya Bambang
"Ngikut kalian aja," jawab Taufik
"Nah gitu dong! Ayo samperin geng hitampink!" Seru June semangat
"Siapa hitampink?" Tanya Taufik
"Gengannya Lisa, Jihan, Jennah sama Rosa kan disebut hitampink." Jawab Bambang
"Iya gitu?" Tanya Taufik
"Iyaa Taufik, tadinya hitampink cuma bertiga Lisa, Jihan sama Rosa. Terus saat Jennah datang, dia jadi sering kumpul sama geng hitampink karena temenan sama neng Lisa." Jelas Bambang
"Ooh gitu," ucap Taufik sambil ngangguk-ngangguk
"Jadi, sekarang kita samperin mereka berempat!" Seru Imin semangat
"Kenapa gak samperin gengannya neng Mina ajasih?" Tanya Aming lesu
"Maaf Aming, gebetan kita bukan satu geng sama neng Minanya kamu." Ucap Bambang
"Kalian mah gitu," kesal Aming
Namun Bambang, June, Imin serta Bobi tak menghiraukan ucapan Aming. Mereka tetap berjalan kearah geng hitampink berada. Taufik menepuk pundak Aming mencoba menenangkan salah satu temannya itu.
"Kamu mah gak bakalan ngerti Taufik." Kesal Aming lagi
"Yang sabar Ming, coba aja kamu gebet itu si Lisa." Ucap Taufik
"Gak ah, males dibacotin Bambang ntar kalau ikutan gebet Lisa." Sahut Aming
"Yasudah ayo kita ikutin mereka aja." Ucap Taufik
"Hm," balas Aming lesu
Taufik hanya terkekeh melihat tingkah Aming, ia sudah hafal betul dengan sikap teman-temannya.
Tibalah mereka ditempat geng hitampink berada, yakni di kursi rotan samping masjid.
Taufik hanya mengikuti teman-temannya saja, ia tak ada niatan untuk menghampiri Jennah, lagi pula ia dan Jennah sudah pernah menghabiskan waktu berdua saat malam 21 ramadhan di rumahnya.
"Assalamu'alaikum." Salam Bambang, ia yang paling semangat
"Walaikumsalam." Jawab keempat gadis itu
"Neng Lisa," sapa Bambang
"Apa?!" Jawab Lisa ketus
"Jangan galak-galak dong neng, aku kan cuma pengen dekat aja sama neng Lisa." Ucap Bambang
Taufik dibelakang sudah tertawa melihat tingkah Bambang yang seperti sedang berhadapan dengan hewan buas.
"Neng Jihan sudah pulang dari rumah neneknya?" Giliran Bobi yang bertanya kepada gadis pujaannya
"Kalau aku belum pulang, terus yang disini siapa?" Ucap Jihan
"Hehe kan cuma basa-basi doang neng," ucap Bobi
Lagi-lagi Taufik tertawa, namun kali ini ia tak sendiri, ada Aming yang ikut tertawa juga.
"Neng Rosa." Ucap June dan Imin bersamaan
"Kok kamu ngikutin aku ngomong sih?" Tanya Imin
"Siapa juga yang ngikutin situ, aku mah cuma mau nyapa neng Rosa." Sahut June
"Gak bisa! Neng Rosa udah hak patennya Imin!"
"Ya gak bisa gitu dong! Aku juga berhak deketin neng Rosa!" Ucap June tak terima
"Maaf, tapi aku udah dijodohin. Bentar lagi mau tunangan." Ucap Rosa mengintrupsi kedua pria yang sedang berdebat itu
"Pfft.." kali ini tawa Taufik dan Aming meledak begitu mendengar penolakan dari Rosa
"Oh ada Taufik juga?" Tanya Lisa yang baru menyadari kehadiran Taufik
Taufik berhenti tertawa, ia menatap perempuan yang tadi menyebut namanya.
"Iya," jawabnya.
"Selamat atas lamaranmu dengan Jennah." Ucap Lisa yang diangguki Jihan dan Rosa
"Kamu benar-benar pria sejati, berani melamar gadis yang kamu sukai. Tak hanya menggodanya saja." Ucap Jihan sekaligus menyindir
"Jihan benar. Kamu hebat!" Puji Rosa
Taufik senyum canggung, ia melirik kearah Jennah yang sedang menunduk malu.
"Terimakasih, kuharap kalian segera menyusul." Ucap Taufik
"Tentu saja kita akan menyusul jika ada pria yang datang melamar kita." Ucap Lisa, lagi-lagi Jihan dan Rosa mengangguk setuju
Jennah? Dia hanya tersenyum dibalik cadarnya.
"Semoga pria sejati yang kalian harapkan segera datang melamar." Ucap Taufik
Teman-temannya hanya menatap Taufik sinis. Nyali mereka mendadak ciut ketika mendengar ucapan frontal para gadis.
"Mereka langsung tak berkutik," bisik Aming kepada Taufik, ia bahkan menunjuk teman-temannya yang lain
"Kamu juga harus segera melamar Mina." Bisik Taufik
"Aku akan melamarnya bulan Dzulhijjah nanti. Doakan ya," Bisik Aming lagi
"Kenapa kalian berdua?" Tegur Bambang kepada Aming dan Taufik
"Tidak ada." Jawab Taufik
"Aku dan Taufik hanya bercanda saja tadi." Ucap Aming sambil mengedip-ngedipkan matanya kepada Taufik, seolah menyuruh untuk diam.
"Sepertinya kita harus kedalam, sebentar lagi adzan." Ucap Jennah
"Benar, ayo kita kedalam!" Sahut Taufik
Keduanya mendapat tatapan menggoda dari teman-temannya.
.
.
..
.
.Bersambung....
Gak tau mau ngetik apa🙈
Yasudahlah, selamat membaca🤗
@Nusya03, 16 Mei 2020💚
KAMU SEDANG MEMBACA
Niqob💚 END✔
Historia CortaNiqob = cadar "Siapa gadis bercadar itu?" -Taehyung "Wajahku, kupersembahkan hanya untuk suamiku." -Jennie [Cerita Spesial Ramadhan] #Taennie's / Vnnie's area #1 in Vnnie 20200725 . . ©Nusya03 story 2020 ©Nusya03 cover 2020 Start : 24 April 2020 E...