[25. Hadiah spesial]

685 32 1
                                    

Di suasana seperti ini pun keduanya masih tidak bisa serius. Mereka ini pasangan yang cukup unik.

"Mulai detik ini Lo pacar gue titik" ucap Dito.

"Lah apaan da, kepedean banget lu, ga mau gue".

Seisi ruangan yang tadinya heboh seketika menjadi hening. Mereka semua tidak percaya dengan ucapan yang Dita keluarkan.

"Loh kenapa dit?bukan nya selama ini lu suka sama gue?dan lu selalu minta kepastian sekarang udah gue wujidin kemauan lu dit" ucap Dito dengan suara sedikit serak.

"Maaf too tapi gue ga bisa".

Lagi-lagi balasannya sama. Bahkan mamahnya yang melihat tidak hapis fikir dengan jawaban anaknya. Sementara Devan?Devan tersenyum penuh kemenangan.

"Kenapa Dita kenapa?" Ucap Dito sambil menahan air matanya.

"Gue emang suka banget sama lu, lu selalu bisa bikin gue ketawa, dan gue juga sayang banget sama lu. Tapi maaf ......" Ucap Dita dengan mata yang berkaca-kaca.

"Maaf gue ga bisa nolak lu awkwkwkwk" ucap Dita dengan puas.

Semua orang yang mendengar ucapan Dita tadi menjadi ricuh, ingin rasanya mereka menjambak rambut Dita dan merusak make up nya.

" Anjir si Dita bikin panik bangke" ucap Raka.

"Tapi gue dari awal udah yakin sih Dita pasti bercanda" ucap Randy.

Padahal dari tadi jantung Randy berdetak lebih cepat tubuhnya mengeluarkan keringat. Dia sangat takut bahwa sahabatnya itu akan di tolak.

"Jadi sekarang kita pacaran dit?" Tanya Dito lagi.

"Hmmm gimana yaa...".

"Dita!" Ucap semua orang yang berada di rumah Dita dengan serentak.

"Iya kita pacaran Dito sayang".

Suasana kembali ricuh. Para perempuan yang berada di sana histeris, baperr dan yang paling penting mereka ingin di perlukan seperti Dita.

"Oh iya ada lagi nih hadiah dari gue".

Dito meraih kotak kalung yang berada di saku celananya dan mengeluarkan Kalung tersebut. Tidak lupa memakainya ke leher Dita.

"Cantik" ucapnya dengan senyum yang sangat tulus.

"Makasih Dito Agraha" balas Dita.

"Apa dah? kalungnya kepedean banget lu".

"Ditoooo...." Ucap Dita dan mendarat tamparan keras di lengan besar milik Dito.

Dito pun memghindrinya Dita mengejarnya. Baru saja uwuu sebentar sudah jadi anjing kucing lagi mereka berdua. Karena terlalu baperr tanpa disadari kedua lelaki gila itu saling menggenggam tangan.

"Ehh Raka ngapain lu megang- megang tangan gue" ucap Randy.

"Lah apaan da? Lu duluan njir yang megang.

Sangat miris nasib kedua lelaki ini. Padahal wajah nya tidak buruk-buruk sekali tetapi otak nya yang sedikit gesrek membuat para wanita enggan untuk menjadi pacarnya.

Dito AgrahaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang