Bismillah..
***
"Udah jam segini kok Ghea belum pulang pulang ya" ucap Ibu Ghea sembari melihat jam yang bertengger di dinding ruang tamu. Kehawatiran mulai menyelimuti beliau
Dara dam Fredy saling beradu pandang sembari menggeleng. Sudah hampir dua jam mereka menunggu tapi yang ditunggu pun tak kunjung menampakan batang hidungnya
"Maaf tan kalau boleh saya tahu, apa minimarketnya itu jauh tan?" Tanya Fredy sepan.
"Minimarketnya cuma didepan situ jalan kaki pun cuma sampai sepuluh menit" tutur beliau sembari menunjuk keluar jendela
"Tadi Kak Ghea berangkat sendiri apa ada ditemani supir yah tan?" Tanya Dara sembari mengulas senyum
"Tadi dia jalan sendiri, gak mau diantar supir katanya minimarketnya dekat yasudah tante bolehkan"
Dara menggut manggut mendengar penjelasan wanita paruh baya dihadapanya. Dia beralih menatap Fredy yang juga tengah menatapnya
"Aduh kamu kemana sih nak" ucap beliau lirih sembari melihat pintu utama yang tak kunjung terbuaka
"Emh..maaf tante apa perlu saya samperi Ghea diminimarket nya saja" tawar Fredy ramah. Ibu Ghea pun mengalihkan pandanganya jadi menghadap Fredy
"Apa tidak merepotkan nak?"
"Tidak kok tante" jawab Fredy sembari mengulas senyum tulus. Ibu Ghea tampak menganguk lesu dan memandang Fredy penuh harap
"Yasudah tolong ya nak"
Fredy menganguk dan segera berdiri dari duduknya. Dia menggandeng tangan Dara dan segera berlalu menuju mobilnya
"Permisi tante, asalamualaikum!"
****
"Itu kak minimarketnya!" Tunjuk Dara keluar kaca mobil saat mendapati sebuah minimarket yang tak jauh dari rumah Ghea
Fredy segera memarkirkan mobilnya dan menginjak rem. Setelahnya dia turun dari mobil diikuti oleh Dara yang mengekor dibelakang
"Lo cari sebagian kanan gue uang kiri" jelas Fredy memberi perintah. Dengan patuh Dara mulai mencari Ghea dirak rak sebelah kanan, mengelilingi setiap rak yang ada diminimarket ini
Setelah lama berkeliling Dara dan Fredy kembali ke titik awal yaitu didepan lemari es yang menyimpan banyak minuman dingin
"Gimana ada?" Tanya Fredy sembari membuka pintu lemari es dan mengeluarkan dua botol cofe instan. Dia memberikan satu botolnya pada Dara
Dara menggeleng sebagai jawaban. Dengan rakus Dara mulai meneguk minumanya karena tenggorokan nya sudah kering detelah berkeliling tadi
"Hah sama! Kita cari kemana lagi dong" ucap Fredy frustasi
"Coba kita tanya orang sekitar kak siapa tahu ada yang lihat" ucap Dara yang mendapat anggukan dari Fredy. Mereka berdua berjalan menuju kasir dan membayar minuman yang mereka teguk tadi
***
"Maaf kak ada yang lihat perempuan ini?"
Sendari tadi pertanyaan itu mereka lontarkan pada beberapa pengunjung minimarket. Namun sudah sejak tadi juga yang mereka dapatkan hanya gelengan dan jawaban yang tidak seperti ekspektasi
Dara dan Fredy mendudukan dirinya di kursi depan minimarket. Mereka nampak kelelahan karena sibuk dengan aksi bertanya yang memakan waktu lebih dari satu jam
"Kalo bukan karena gue butuh petunjuk, ogah gue nanyain nih orang orang asing!" Umpat Fredy sambil merebahkan kepalanya pada sandaran kursi. Dara yang melihat itupun hanya diam dan sibuk dengan memandang area sekitar sambil sesekali membung nafas
KAMU SEDANG MEMBACA
Dara First Love
Ficção AdolescenteAku mencintainya. Lelaki yang tengah tertawa disana. Aku mencintainya, setiap dia tersenyum padaku rasanya jantungku berdetak lebih cepat. Aku mencintainya tapi aku tak tahu apakah dia juga mencintaiku. Apapun akan aku berikan agar dia bisa mencinta...