6||Tersesat

26 2 0
                                    

"Tapi bagaimana cara kita pergi ke Yunani ?" Tanya febry,agnes pun bersiul di kejauhan tampak dua cahaya,cahaya itu berterbangan,lalu bersatu di hadapan mereka. Cahaya itu mewujud jadi mobil taksi New york biasanya,tapi taksi yang ini lebih kotor dan terkesan angker. Sang pengemudi menurunkan kaca jendela taksinya

"Tidak terima dollar,kartu visa atau mastercard hanya menerima drachma" ujar sang supir. Suara supir itu aneh,terdengar seperti tiga perempuan berbicara bersamaan,suara itu berkesan tua seperti diucapkan oleh tiga orang wanita yang tak bisa mati. "Ayo naik !" Agnes mendorong febry,rafly dan rafif untuk naik. "Tolong,antarkan kami ke Yunani" ujar rafly "Baiklah nak. Tunggu dulu,aku merasakanmu putra kronos ! Kau harus menyelamatkan kami atau dunia ini dan olympus akan hancur" "Hei,jangan memberitahunya tentang ramalan itu" Mereka terdengar sama,tetapi sebenarnya mereka ada tiga,sangat sulit membedakannya "Aku tidak memberitahunya apa - apa !" ujar suara pertama "Bukankah seharusnya kita jalan ?" ujar febry. "Oh,baiklah nak,tapi bisakah aku melihat wajahmu ?" "bukankah kau hanya perlu berbalik ?" tanya febry

"Hmmm,baiklah" Perempuan itu berbalik,dan febry melihat sebuah wajah tua keriput,matanya kosong. Yup,"kosong" dalam artian tidak ada bola mata di sana. "Akh sial ! Aku lupa dimana aku meletakkan bola mata kita" ujarnya. "Bola mata kita" pikir febry. Akhirnya ketiga perempuan tua itu berbalik,ketiganya tidak memiliki bola mata. "Sial ! Dimana kau pertama kali menaruhnya ?" ujar suara yang baru "Mungkin kau menaruhnya di sini. Ah,Ini dia" ujar suara kedua.

Nenek tua itu memasukkan bola mata yang berlendir itu kedalam kelopak matanya "Akhirnya aku bisa melihatmu dengan jelas" ujarnya

"Baiklah mari kita jalan" ujar sang pengemudi "Eeehhh,bukankah yang mengemudi yang harus menggunakan mata kalian ?" ujar agnes "Tenang,nak. Dia akan baik - baik saja" ujar suara kedua. "Hey,kurasa dia benar. Yang mengemudi harus melihat jalan" ujar sang pengemudi "Diamlah,hari ini adalah giliranku" ujar suara ketiga "Diamlah kalian !" ujar suara kedua "Baiklah,kau bisa memakai mata ini tapi hanya untuk hari ini" Dia melanjutkan "Tidak ! Ini giliranku" ujar uara ketiga

Mereka bertiga berkelahi,Tiba - tiba salah seorang dari mereka menarik tuas "Hyper Speed" mereka melaju dalam kecepatan yang luar biasa cepat,ketiga wanita keriput itu masih saja berkelahi. Tiba-tiba sesuatu melompat ke paha agnes. Benda itu bulat dan berlendir,agnes berteriak dan melempar benda itu ke rafly "Hey ! Bawa kami ke Yunani atau kulempar mata kalian" ujar Rafly

"Baik nak,Kembalikan mata kami !" Rafly memberikan mata itu,"Tapi tarif drachma ke Yunani sangat lah mahal" ujar suara kedua "Lihat,sekarang saja kalian sudah harus membayar 1250 koin drachma" "kurasa uang kita tidak cukup " ujar agnes. "Apaa!" ujar ketiga nenek tersebut,mereka menginjak rem secara bersamaan,taksi pun berhenti.

"Kalian pikir kami ini apa ? Angkutan umum ?" ujar si pengemudi "Pergi sana !" "Kita di mana ?" ujar febry "Kita tersesat !" Ujar agnes

The Last Hero : First QuestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang