Catwo(MAN)

3.9K 241 55
                                    

DUK!

"Aw!" Jimin meringis, kepalanya baru saja dipukul benda bulat tak bersisi. Sebuah bola kasti. Mata kecilnya menatap tajam seorang pria berperut besar dengan lemak dipipi menatapnya jijik.

"Enyah kau gelandangan kotor, kau mengotori tokoku!" Teriaknya. Jimin memejamkan mata, mendecih pelan lalu pergi meninggalkan toko yang akan dijadikannya tempat bermalam hari ini.

Miaw~

Kepalanya menunduk, menatap seekor kucing hitam yang mendusel dikakinya. Bibirnya tersenyum, memilih mengangkat kucing tersebut dan menggendongnya. Hari ini ia putuskan untuk bermalam dibawah jembatan dekat sungai han saja, seperti biasa.

Miaw~

Jimin terkikik, mengelus bulu kotor kucing yang sedari tadi dipangkunya.

"Kau kesepian ya?"

Miaw~

"Tenang saja, aku tidak akan meninggalkanmu."

Jimin tersenyum kecil, mengusap bulu hitam berdebu milik si kucing dengan lembut.

KRAUK

"Aw, sakit. Kenapa kau menggigitku!? Aish." Jimin menyesap tangannya, menghentikan darah yang keluar karna kucing hitam tersebut benar-benar menggigitnya dengan kencang.


***

TAK!

Min Yoongi mengangkat alis, wajah datarnya memandang sinis seorang pria berjas abu yang baru saja meletakkan sekoper uang diatas mejanya. Kedua tangannya bertaut, semakin memandang sinis pria tersebut yang kini tersenyum padanya.

"Satu juta won, bagaimana?" Tawarnya. Min Yoongi tersenyum sinis, mengelus pinggiran koper dengan mata nyalang. "Kau mendadak miskin? Satu juta won? Untuk senjata itu? Kau bercanda?" Kembali mendudukkan diri dikursi kebesarannya, menendang koper berisi uang tersebut menggunakan kakinya.

Pria berjas abu terkekeh,

"Bukan aku yang miskin, tapi kau!"

DOR!

Satu peluru hampir saja mengenainya, Min Yoongi menggeram marah. Mengeluarkan pistol yang tersimpan disaku celananya dan mulai menembak kearah pria berjas abu. Namun sial, pria tersebut bermain licik. Beberapa orang lainnya langsung keluar dari persembunyian, jelas sekali anak buah si jas abu.

Beribu sial lagi, Min Yoongi hanya sendiri. Menyesal untuk tidak membawa beberapa anak buahnya, berlagak hebat dengan pergi bertransaksi sendirian. Walaupun dia termasuk Mafia kejam, tapi satu lawan belasan orang bukanlah hal yang setimpal.

"Bagaimana tuan Min? Menyerah?" Pria berjas abu bersemirik, duduk diatas sofa sambil melipat kaki. Menatap Min Yoongi yang terlihat marah menghabisi anak buahnya.

Min Yoongi menghembus nafas kasar, sial. Beberapa orang datang lagi, mengepungnya dengan masing-masing mengacungkan pistol kearahnya. Sepertinya, ajalnya sudah dekat.

Hingga,

Miaw~

Kedua mata sipitnya melebar, terdiam menyaksikan seseorang berbaju hitam dan memakai topeng menghajar habis semua musuhnya. Kedua tangannya memegang pistol dan menembak brutal. Si pria berjas abu menggeram marah.

"Kau bedebah! Siapa kau bajingan!?" Tariaknya. Manusia misterius tersebut menoleh, kedua tangannya masih aktif memegang dua buah pistol dan menembak membabi buta.

Miaw~

Habis. Semuanya habis dibantainya. Min Yoongi meneguk ludahnya kala melihat si manusia bertopeng berjalan anggun mendekati Park Seojeon, si pria berjas abu.

"Mau mati sekarang, atau nanti-nanti eum?" Sial, suaranya seksi sekali. Min Yoongi total abai dengan belasan mayat yang tergeletak mengenaskan dilantai. Kedua matanya total fokus menatap manusia bertopeng.

"S—siapa kau!? Apa urusanmu denganku!?" Park Seojeon bergetar ketakutan, meremat pistol yang digenggamnya. Manusia bertopeng itupun tertawa kecil, menendang pistol milik Park Seojeon dengan menggunakan kakinya.

"Kau jahat, kenapa kau jahat sekali dengan pria itu huh?" Min Yoongi menaikkan alis, membalas tatapan mata dibalik topeng hitam tersebut. "A—apa urusannya denganmu!? Dia itu Mafia kejam, aku harus membunuhnya! K—kau tidak bisa menghalangiku begitu saja!" Park Seojeon bergetar kala menatap lelaki bertopeng dihadapannya mengayunkan moncong pistol kearah kepalanya.

"Well, well. Mafia kejam yang kau maksud itu adalah kucing jantanku! Kalau kau membunuhnya, lalu aku kawin dengan siapa huh!? Denganmu? Keparat!"

DOR!

Tubuh Park Seojeon tergeletak begitu saja. Min Yoongi kembali dibuat kaget kala dengan cepatnya si lelaki bertopeng tersebut duduk diatas meja. Persis dihadapannya yang kini hanya bisa terdiam menyaksikan adegan didepan matanya.

"Miaw, aku Park Jimin. Kau?" Suaranya begitu seksi dan lembut. Min Yoongi menggelengkan kepalanya kala pikiran kotor mulai masuk kedalam otaknya. Sial, disaat keadaan seperti ini kenapa bisa-bisanya otaknya berpikiran hal semacam itu.

"Min Yoongi." Jawabnya. Park Jimin memekik senang, melompat dari meja dan memeluk tubuh dihadapannya. Bergelantungan dengan kedua kaki mengapit dipinggang lelaki pucat.

"Kucing jantanku! Ayo kita kawin! Tunggu apalagi!"















END.

Hai hai, ini sebenarnya mau aku jadiin book baru. Tapi sebegai spoiler dulu aku bikin disini hehe. Kira-kira kalo dijadiin book baru, bagus ga ya? Btw, gada adegan uwu uwu dlu ya hehe.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 17, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

YoonMin Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang