prolog

76 9 5
                                    


istirahat kedua hari ini digunakan jevin untuk bermain basket di lapangan bersama teman-temannya, mengingat cuaca juga tidak terlalu panas melainkan mendung dengan angin sepoi-sepoi yang menyejukkan.

ke-enam anak laki-laki itu berlari-lari kecil merebut bola, saling mengoper kepada teman se-tim, lalu menggiringnya untuk dimasukkan ke dalam ring. suasana lapangan cukup ramai oleh siswa-siswi lain. salah satu alasannya adalah karena adanya jevin dan teman-teman.

jevin berhenti sejenak dan mengambil napas, kedua tangannya diletakkan di pinggang. ia mengusap sedikit keringat di dahi menggunakan kaos dalam yang ia pakai, karena seragam sekolahnya ia lepas.

dari tempatnya berdiri ia melihat kia memegang sebotol minuman dingin. lalu perempuan itu memanggil nama jeno, membuat si empunya nama menghentikan permainan dan berjalan ke arahnya.

semua diperhatikan dengan baik oleh kedua mata jevin. dimulai dari senyum lebar kia saat melihat jeno berjalan ke arahnya, perempuan itu menyerahkan minum kepada jeno, sampai keduanya duduk di pinggir lapangan.

jevin melihat dengan jelas.

"gak ada matinya ye, si kia." suara haikal terdengar dari kiri jevin.

lalu disambung oleh juna, "padahal si jeno udah ngomong ga bisa naksir balik ama dia."

"usaha terus sampe goblok," kata jevin membuat juna dan haikal tertawa.

coba liat ke gue, ki...


꒰ juara kedua - na jaemin ꒱

to be continue...

unspoken thing - jaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang