Random Stories

(JaePil) Between 1 and 0

JaePil area
Bromance/?!
Typho everywhere
.
.
.

first time write JaePil XD
.
.
.

in between 0 and 1
in the middle of empty and exist
will i ever find you again?

.
.
.

Jae adalah salah satu manusia yang paling angkuh di dunia ini atau bisa jadi yang paling angkuh. Mempunyai IQ yang tinggi juga kemampuan photographic memory membuat dia bertingkah semaunya. Tidak ada yang sulit untuknya. Apapun bisa dia lakukan, cukup mempelajarinya sedikit lalu ia akan menjadi ahli dalam beberapa saat.

Jae hidup sebatang kara sejak kecil, setelah mendapatkan kekerasan dari orangtua asuhnya. Pemuda itu memutuskan untuk kabur dan membiayai hidupnya sendiri. Kemudian ia bertemu dengan Yonghyun dan Sungjin di sekolah, yang kemudian menjadi teman setia nya sampai sekarang.

Berbeda dengan Yonghyun dan Sungjin yang mempunyai orangtua yang lengkap dan cukup baik, mereka tetap melanjutkan sekolah sampai sekarang dibangku SMA, sementara Jae memutuskan untuk berhenti. Bukan karena tidak mampu, uang bukanlah sebuah masalah untuk pemuda itu meski ia hidup sendirian, hanya saja kemampuan otak nya yang  cemerlang membuat pelajaran disekolah tidak lagi menarik dimatanya.

Untuk membiayai hidup, Jae tidak mau menerima bantuan dari siapapun. Ia tetaplah bocah yang angkuh, yang merasa sangat yakin dengan kemampuannya sendiri.
Kepintaran yang didapatnya tidak digunakan untuk hal yang baik. Jae selama ini mengerjakan hal-hal yang jahat. Bermodalkan sebuah komputer, ia mengerjakan banyak hal di dark web. Terkadang, membuatkan identitas palsu, transaksi jual beli barang terlarang, meretas data tertentu, semuanya demi uang. Tidak jarang Jae terlibat dengan polisi dan mendekam di penjara. Namun berkat kepintaran nya, Jae menghafal berbagai pasal hukum dan menjadi pengacara untuk dirinya sendiri. Ia dapat dengan mudah mengelak dari dakwaan jaksa atas asas hukum yang tidak bisa ditolak oleh hakim.

Terkadang Sungjin dan Yonghyun sedih melihat ulah teman nya itu. Jae adalah orang yang pintar tidak seperti mereka yang otak nya pas-pasan sehingga terkadang Sungjin menyerah, ia tidak ingin terus menerus berada dibawah bayang-bayang orangtuanya. Yonghyun juga kesal melihat bakat Jae yang disia-siakan begitu saja. Namun apa yang dapat dikata, seperti sebuah janji yang tak terucap, mereka akan selalu ada untuk satu sama lain. Itulah satu-satu nya hal didunia ini yang paling Jae syukuri sepanjang hidupnya.

Meski dia tidak melanjutkan sekolah, pemuda itu tetap mencari ilmu. Dia selalu menyempatkan diri untuk menghabiskan waktu di perpustakaan. Membaca dan mempelajari hal-hal sulit adalah hobinya. Dari seluruh subjek pelajaran, matematika adalah favoritnya. Jae bisa menghabiskan waktu seharian penuh untuk membaca dan menyelesaikan berbagai teori matematika. Disanalah awalnya ia menemukan angka biner, yang tersusun hanya dengan 0 dan 1 namun dapat diterjemahkan dalam bentuk kata, yang sampai saat ini digunakan untuk berbagai teknologi. Namun, ternyata tidak hanya sampai disitu. Ia menemukan hubungan antara angka bineri dengan teori waktu yang dikemukakan oleh Albert Einstein. Ada banyak hal yang berada diantara 0 dan 1.

"kau suka angka biner?" tanya seorang pemuda yang duduk selang beberapa bangku disampingnya

Jae mengangkat wajah, mengahlikan pandangan nya dari buku menuju sumber suara. Pemuda itu tersenyum kearahnya dengan mata yang menyipit

"maaf aku mengganggu, hanya saja aku lihat kau selalu membawa buku bineri setiap kali aku tak sengaja melihat mu disini."

Tapi Jae tak bergeming dan hanya menatap balik dengan pandangan yang tajam, seolah ingin menusuk orang yang telah berani mengganggu ketengan nya dalam membaca topik favorit

Jae sudah kembali melanjutkan membaca, namun pemuda itu masih saja mencoba mengajak nya bicara

"menurut ku bineri itu simpel dan rumit, bagaimana bisa 2 angka menerjemahkan banyak hal? Tapi lebih dari itu sederhana nya 2 angka itu mewakili ada dan tiada. 0 untuk definisi kosong dan 1 berarti ada. Bukankah itu menarik?"