"I want to cry for you, I want to hurt instead of you. I don't want any scars in your heart ever again" - When You Love Someone, DAY6
Semuanya kayak mimpi. Belakangan ini beberapa hal terjadi begitu cepat, begitu indah, dan nyaris bagaikan mimpi buat gue. Bukan, bukannya gue gak seneng hanya saja gue gak pernah terbiasa dengan rasa bahagia.
Gue terlalu skeptis terhadap jenis rasa itu. Gue selalu berfikir bahwa selalu ada yang harga yang harus dibayar untuk setiap rasa bahagia. Rasa bahagia ga dateng cuma-cuma dan selalu beriringan dengan rasa-rasa lainnya.
Gue sudah menukar rasa lelah dengan kebahagiaan yang gue terima saat ini. Lelah tersebut memang belum sepenuhnya hilang, namun setidaknya lelah gue terbayar lunas dengan kebahagiaan yang gue terima sekarang.
"Bang Nathan, kata orang burger disini rasanya beda. Emang iya?" tanya Darren, drummer sekaligus anggota termuda band gue.
Pertanyaan yang dia lontarkan barusan adalah salah satu dari jutaan pertanyaan ajaib yang sering dia tanyain ke gue. Gak jarang, gue memilih untuk diam dan gak menjawab pertanyaannya. Bukan karena gue gak sayang, cuma kadang gue emang ga tau jawabannya dan supaya wibawa gue sebagai leader tetap terjaga gue memilih untuk diam dan nyuekin sebagian besar pertanyaan konyol-nya.
Darren, youngest drummer yang suka buat pertanyaan ajaib.
"Beda gimana? Kayak ada manis-manisnya gitu?" timpal Jeremy yang langsung di sambut sama ketawa dan geplakan halus dari Brian yang ada disebelahnya.
Jeremy itu gitaris band gue, kita berdua seumuran seenggaknya begitu kata dia. Walaupun di atas kertas, dia lebih tua beberapa bulan diatas gue, gue sih justru bersyukur dengan tidak menyertakan embel-embel abang di depan nama Jeremy justru mempermudah gue untuk menjitak atau mengeplak dia ketika dia bertingkah aneh tanpa harus di cap kurang ajar.
Sementara Brian, bassist di band gue. Kalau dari tahun umur kelahiran kita berdua sama-sama 1993 hanya saja dia lahir di akhir tahun sementara gue di awal tahun. Perbedaan yang lebih dari 10 bulan membuat Brian merasa lebih nyaman memanggil gue dengan sebutan "Bang".
KAMU SEDANG MEMBACA
LIFE POEMS
FanfictionUntuk mereka yang terjebak dan bercerita di dalam beberapa dimensi waktu. Sesungguhnya tidak ada keperluan bertemu, namun waktu memang yang paling tau. Terlalu rumit untuk dibilang cerita cinta Terlalu banyak kata untuk dibilang puisi penuh makna...